Banyak kelompok etnis bersenjata di Myanmar yang menjalankan sistem hukum serupa di wilayah yang mereka kuasa di sepanjang perbatasan negara tersebut.
Pada April lalu, MNDAA mengeksekusi mati tiga anggotanya sendiri atas tuduhan pembunuhan dan penjualan senjata serta amunisi yang dicuri dari kelompok itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain MNDAA, kelompok etnis bersenjata lainnya seperti Tentara Negara Bagian WA, yang menguasai wilayah di dekat perbatasan China, pada Oktober lalu menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang pria yang bersalah atas pembunuhan anak perempuan berusia 8 tahun. Persidangan kasus itu digelar di depan umum.
Tahun 2022 lalu, junta militer Myanmar mengeksekusi mati empat orang. Eksekusi mati ini menjadi eksekusi yudisial pertama yang dilakukan di negara itu dalam beberapa dekade terakhir.
Myanmar diselimuti kekacauan sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021 lalu, dengan kelompok-kelompok pemberontak etnis dan kelompok baru bernama "Pasukan Pertahanan Rakyat" bertempur melawan pasukan junta di berbagai wilayah negara tersebut.
Lihat juga Video 'Detik-detik Kelompok Teroris Serang Markas Perusahaan Dirgantara Turki':
(nvc/ita)