Pemimpin Hizbullah Kerja Sama Tentara Lebanon untuk Gencatan Senjata Israel

Pemimpin Hizbullah Kerja Sama Tentara Lebanon untuk Gencatan Senjata Israel

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Sabtu, 30 Nov 2024 05:07 WIB
Displaced residents hug as they stand in front of the rubble of their destroyed house in Baalbek, eastern Lebanon, Thursday, Nov. 28, 2024. (AP Photo/Hassan Ammar)
Foto: Ilustrasi Situasi Lebanon di Tengah Gencatan Senjatan Israel-Hizbullah (AP/Hassan Ammar).
Jakarta -

Pemimpin Hizbullah Naim Qassem berjanji untuk berkoordinasi pada tingkat tinggi dengan tentara Lebanon. Kerja sama itu untuk melaksanakan ketentuan gencatan senjata dengan Israel yang dimulai dua hari sebelumnya.

"Koordinasi antara perlawanan dan tentara Lebanon akan dilakukan pada tingkat tinggi untuk melaksanakan komitmen perjanjian," kata Qassem, seraya menambahkan bahwa 'tidak ada yang bertaruh pada masalah atau perselisihan' dengan tentara dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/11/2024).

Sebelumnya, kelompok Hizbullah mengklaim pihaknya telah mendapatkan 'kemenangan' atas Israel, setelah gencatan senjata diberlakukan di Lebanon. Hizbullah juga menegaskan bahwa para petempurnya kini dalam kondisi siap untuk menghadapi ambisi Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemenangan dari Tuhan yang Maha Kuasa adalah sekutu dari tujuan yang benar," sebut Hizbullah dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024).

Itu menjadi pernyataan resmi pertama yang dirilis Hizbullah setelah gencatan senjata mulai berlaku di Lebanon pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Ditegaskan Hizbullah dalam pernyataannya tersebut bahwa para petempurnya "akan tetap dalam kesiapan total untuk menghadapi ambisi dan serangan-serangan musuh Israel".

Pernyataan Hizbullah itu tidak secara langsung menyebut soal gencatan senjata yang disepakati dengan Israel atau pun ketentuan-ketentuannya

Israel semakin intens dalam melancarkan rentetan pengeboman yang menargetkan markas-markas Hizbullah di Lebanon sejak 23 September lalu, yang dilanjutkan dengan pengerahan pasukan darat ke wilayah Lebanon bagian selatan.

Eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah itu terjadi setelah selama setahun terakhir kedua pihak terlibat dalam serangan lintas perbatasan, yang berlangsung bersamaan dengan perang antara Tel Aviv dan Hamas yang berkecamuk di Jalur Gaza.

Hizbullah sebelumnya menyebut serangan-serangannya ke Israel menjadi bentuk solidaritas untuk Hamas.

(whn/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads