Australia mengesahkan undang-undang yang melarang perusahaan media sosial mengizinkan anak-anak di bawah 16 tahun menggunakan platform mereka. Aturan usia itu mendapat kritik keras dari TikTok hingga Meta.
Dirangkum detikcom, Jumat (29/11/2024), Undang-Undang (UU) yang disahkan oleh anggota parlemen Australia pada Kamis (28/11) itu akan membuat platform media sosial seperti TikTok, Facebook, Snapchat, Reddit, X/Twitter, dan Instagram, dapat dikenakan denda hingga 49,5 juta dolar Australia (sekitar Rp511 miliar), jika perusahaan itu gagal mencegah anak-anak di bawah 16 tahun untuk memiliki akun media sosial.
Undang-undang ini ditujukan untuk melindungi kesehatan mental anak-anak di ruang online. Setelah disetujui oleh DPR Australia, undang-undang ini akan berlaku dalam 12 bulan, yang memberikan waktu bagi perusahaan media sosial untuk memenuhi persyaratan. Pemerintah Australia akan melakukan uji coba pada Januari 2025 sebelum undang-undang ini resmi berlaku.
Reaksi Perusahaan-perusahaan Media Sosial Besar
Meta Platforms, pemilik media sosial Facebook dan Instagram, mengatakan bahwa aturan tersebut terkesan "terburu-buru."
"Kami khawatir dengan prosesnya, yang terburu-buru meloloskan aturan ini tanpa mempertimbangkan bukti-bukti yang memadai, dan apa yang sudah dilakukan industri untuk memastikan pengalaman pengguna sesuai usia, dan suara-suara anak muda," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara Snapchat mengatakan pihak perusahaan telah menyampaikan "keprihatinan serius" tentang undang-undang tersebut dan masih ada "banyak pertanyaan yang belum terjawab" mengenai bagaimana aturan itu akan bekerja.
Namun, perusahaan menyatakan akan bekerja sama erat dengan pemerintah untuk mengembangkan pendekatan yang menyeimbangkan "privasi, keamanan, dan praktiknya."
Sementara, platform video TikTok mengatakan pihaknya "kecewa" dengan aturan baru tersebut.
"Sangat mungkin larangan ini akan membuat anak muda terdorong ke sudut-sudut gelap internet, di mana tidak ada pedoman komunitas, alat keamanan, atau bahkan perlindungan," kata juru bicara TikTok.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
(taa/whn)