Ibu Hamil dan Bayi Meninggal Usai Ditolak 4 RS, Gubernur Papua Minta Maaf

Ibu Hamil dan Bayi Meninggal Usai Ditolak 4 RS, Gubernur Papua Minta Maaf

Paulus Pulo - detikNews
Minggu, 23 Nov 2025 12:33 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi Jenazah (Thinkstock)
Jayapura -

Wanita bernama Irene Sokoy dan bayi dalam kandungannya meninggal dunia setelah ditolak empat rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura, Papua. Gubernur Papua, Matius D Fakhiri, meminta maaf dan menyebut hal itu terjadi karena kesalahan jajaran pemerintah di Papua.

Dilansir detikSulsel, Minggu (23/11/2025), Irene merupakan warga Kampung Hobong, Distrik Sentani, Jayapura. Irene dan bayinya dinyatakan meninggal dalam perjalanan bolak-balik menuju RSUD Dok II Jayapura setelah ditolak beberapa rumah sakit pada Senin (17/11), sekitar pukul 05.00 WIT.

"Kematian seorang ibu hamil Irene Sokoy dan bayinya adalah tragedi yang memilukan. Empat rumah sakit diduga menolak korban," ujar Kepala Kampung Hobong Abraham Kabey.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abraham menyebutkan Irene ditolak empat rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura. Menurut dia, hal itu sangat menyakitkan bagi masyarakat.

Suami almarhum, Neil Kabey, juga kecewa atas pelayanan rumah sakit terhadap istrinya. Dia mengatakan tidak ada dokter saat istrinya membutuhkan penanganan darurat.

ADVERTISEMENT

"Kalau saat itu di RSUD Yowari ada dokter, saya yakin istri dan anak saya masih hidup. Kenapa tidak ada dokter pengganti jika memang dokter saat itu tidak ada," kata Neil.

Gubernur Papua Matius D Fakhiri menyampaikan permohonan maaf dan dukacita. Dia mengatakan peristiwa itu menjadi contoh buruknya pelayanan medis di Papua.

"Saya baru mau memulai, tetapi Tuhan sudah memberikan satu contoh kebobrokan pelayanan kesehatan di provinsi di Papua. Saya mohon maaf dan turut berduka yang mendalam atas kejadian dan kebodohan jajaran pemerintah mulai dari atas sampai ke tingkat bawah. Ini kebodohan yang luar biasa yang dilakukan oleh pemerintah," kata Fakhiri dalam keterangannya.

Dia berjanji akan melakukan evaluasi dan memastikan semua direktur rumah sakit yang berada di bawah Pemprov Papua akan diganti. Dia juga menyebutkan banyak peralatan medis yang rusak karena diabaikan oleh para direktur.

"Hal ini sudah saya minta langsung ke Menteri Kesehatan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di rumah sakit yang ada di Provinsi Papua. Saya yakin ada sekat-sekat yang merusak pelayanan akan diperbaiki ini," ujarnya.

Simak selengkapnya di sini.

Lihat juga Video Warga Padang Meninggal Setelah Diduga Ditolak RSUD Rasyidin

(haf/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads