AS Bilang Seruan Gencatan Senjata Tanda Hizbullah Makin Babak Belur

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 09 Okt 2024 14:25 WIB
Serangan udara Israel menghantam Lebanon dalam pertempuran melawan Hizbullah (dok. AP/Bilal Hussein)
Washington DC -

Kelompok Hizbullah baru saja menyatakan mendukung gencatan senjata di Lebanon setelah Israel menggempur tanpa henti beberapa pekan terakhir. Amerika Serikat (AS), sekutu dekat Tel Aviv, menilai hal itu menunjukkan Hizbullah kini dalam posisi tidak menguntungkan dan "semakin babak belur".

Wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem, pada Selasa (8/10), menegaskan kemampuan kelompoknya masih utuh meski terus digempur Israel. Namun Qassem juga mengatakan Hizbullah mendukung upaya gencatan senjata yang diupayakan ketua parlemen Hizbullah Nabih Berri, sekutu dekat Hizbullah.

Qassem tidak menjelaskan lebih lanjut soal persyaratan yang mungkin diajukan Hizbullah untuk mewujudkan gencatan senjata dengan Israel.

Namun pernyataan itu dipandang sebagai pergeseran sikap Hizbullah yang selama ini menegaskan akan terus berperang hingga Israel menghentikan serangan di Jalur Gaza. Qassem dalam pernyataannya bahkan tidak menyebut Jalur Gaza saat membahas dukungan untuk gencatan senjata di Lebanon.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, seperti dilansir Reuters, Rabu (9/10/2024), memberikan komentarnya atas sikap terbaru Hizbullah tersebut.

"Selama setahun, dunia menyerukan gencatan senjata, Hizbullah menolak untuk menyetujuinya, dan sekarang Hizbullah berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dan semakin babak belur, tiba-tiba mereka mengubah sikap dan menginginkan gencatan senjata," ucap Miller.

"Kami pada akhirnya menginginkan solusi diplomatik terhadap konflik ini," tegasnya soal posisi AS.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork