Sekjen PBB Kecam Serangan Iran Usai Dilarang Masuk ke Israel

Sekjen PBB Kecam Serangan Iran Usai Dilarang Masuk ke Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 04 Okt 2024 13:46 WIB
United Nations Secretary-General Antonio Guterres addresses the 79th United Nations General Assembly at U.N. headquarters in New York, U.S., September 24, 2024. REUTERS/Mike Segar/File Photo Purchase Licensing Rights
Sekjen PBB Antonio Guterres (dok. REUTERS/Mike Segar/File Photo Purchase Licensing Rights)
New York -

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan "persona non grata" dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut. Larangan berkunjung diumumkan Tel Aviv saat mengkritik respons awal Guterres untuk serangan Teheran.

"Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April -- dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan -- saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin," ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10/2024).

"Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (2/10), atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai "operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal".

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya, Guterres menyerukan bahwa siklus kekerasan dan aksi saling membalas yang kini terjadi di Timur Tengah harus dihentikan. "Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang semakin memuakkan, hal ini membuat masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk," ucapnya.

"Setiap eskalasi menjadi dalih untuk eskalasi berikutnya. Siklus kekerasan saling membalas yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis," tegas Guterres.

Simak juga Video 'Dubes Iran di PBB Sebut Serangan Rudal ke Israel Langkah Penting':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10) malam, dengan Tel Aviv mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat. Teheran menyebut serangannya sebagai respons atas pembunuhan tokoh penting dan kejahatan Israel di Palestina juga Lebanon.

Dalam pernyataan singkat yang dirilis Selasa (1/10), Guterres hanya menyampaikan kecaman untuk "konflik yang meluas di Timur Tengah" dan menyerukan gencatan senjata, tanpa secara spesifik menyebut serangan rudal Iran terhadap Israel.

Hal itu menuai reaksi keras Israel, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Katz menetapkan Guterres sebagai "persona non grata" pada Rabu (2/10) waktu setempat, dan melarangnya untuk berkunjung ke negara tersebut.

Katz, dalam pernyataannya, menuduh Guterres gagal untuk secara tegas mengutuk serangan rudal Teheran terhadap Tel Aviv. Dia juga menyebut Guterres sebagai "Sekretaris Jenderal yang anti-Israel, yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa dan pembunuh".

Simak juga Video 'Dubes Iran di PBB Sebut Serangan Rudal ke Israel Langkah Penting':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads