Sekjen PBB Tegaskan Aksi Saling Balas di Timur Tengah Harus Disetop

Sekjen PBB Tegaskan Aksi Saling Balas di Timur Tengah Harus Disetop

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 03 Okt 2024 17:31 WIB
United Nations Secretary-General Antonio Guterres addresses the 79th United Nations General Assembly at U.N. headquarters in New York, U.S., September 24, 2024. REUTERS/Shannon Stapleton/File Photo Purchase Licensing Rights
Sekjen PBB Antonio Guterres (dok. REUTERS/Shannon Stapleton/File Photo Purchase Licensing Rights)
New York -

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menegaskan bahwa siklus kekerasan dan aksi saling membalas yang kini terjadi di kawasan Timur Tengah harus dihentikan. Guterres mengingatkan bahwa masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk.

"Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang semakin memuakkan, hal ini membuat masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk," ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir Reuters, Kamis (3/10/2024).

"Setiap eskalasi menjadi dalih untuk eskalasi berikutnya," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siklus kekerasan saling membalas yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis," tegas Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB.

Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (3/10) waktu setempat, setelah Israel menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan memulai serangan darat di Lebanon dan setelah Iran menyerang Tel Aviv dengan rentetan rudal.

ADVERTISEMENT

Dalam pertemuan itu, Guterres mengecam serangan rudal Iran terhadap Israel setelah sebelumnya dia dikritik Israel dan ditetapkan "persona non grata" yang membuatnya tidak bisa mengunjungi negara Yahudi tersebut.

"Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April -- dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan -- saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin," ucapnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tersebut, Iran dan Israel terlibat perdebatan dan saling melontarkan ancaman secara terang-terangan.

"Israel akan membela diri. Kami akan bertindak. Dan izinkan saya meyakinkan Anda, konsekuensi yang akan dihadapi Iran atas tindakan mereka akan jauh lebih besar daripada yang pernah mereka bayangkan," tegas Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, dalam forum Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir Reuters.

Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saied Iravani, menegaskan bahwa serangan rudal pada Selasa (1/10) adalah "untuk memulihkan keseimbangan dan merupakan pencegahan".

Teheran membenarkan serangannya sebagai pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, dengan mengutip "tindakan agresif" Israel yang melanggar kedaulatan Iran.

Iravani juga mengatakan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat dihindari jika Israel menghentikan perang di Jalur Gaza dan serangannya terhadap Lebanon.

"Iran sepenuhnya siap untuk mengambil langkah-langkah defensif lebih lanjut, jika diperlukan, untuk melindungi kepentingan sahnya dan mempertahankan integritas wilayah dan kedaulatannya terhadap segala aksi agresi militer dan penggunaan kekuatan ilegal," ucap Iravani dalam argumennya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads