Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menegaskan bahwa siklus kekerasan dan aksi saling membalas yang kini terjadi di kawasan Timur Tengah harus dihentikan. Guterres mengingatkan bahwa masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk.
"Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang semakin memuakkan, hal ini membuat masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk," ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir Reuters, Kamis (3/10/2024).
"Setiap eskalasi menjadi dalih untuk eskalasi berikutnya," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siklus kekerasan saling membalas yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis," tegas Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB.
Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (3/10) waktu setempat, setelah Israel menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan memulai serangan darat di Lebanon dan setelah Iran menyerang Tel Aviv dengan rentetan rudal.
Dalam pertemuan itu, Guterres mengecam serangan rudal Iran terhadap Israel setelah sebelumnya dia dikritik Israel dan ditetapkan "persona non grata" yang membuatnya tidak bisa mengunjungi negara Yahudi tersebut.
"Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April -- dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan -- saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin," ucapnya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.