Serangan udara Israel untuk pertama kalinya menghantam jantung kota Beirut, ibu kota Lebanon, pada Senin (30/9) waktu setempat. Dalam serangan ini, Tel Aviv menargetkan kelompok militan bersenjata Palestina yang ada di Beirut.
Sumber keamanan Lebanon, seperti dilansir AFP dan Al Jazeera, Senin (30/9/2024), menyebut serangan drone Israel menargetkan sebuah "apartemen milik Jamaa Islamiya" -- sebuah kelompok Islamis di Lebanon. Serangan itu disebut berlangsung sejak Minggu (29/9) dini hari hingga Senin (30/9) pagi waktu setempat.
Sejumlah saksi mata Reuters menuturkan bahwa serangan drone itu menghantam lantai atas sebuah gedung apartemen di distrik Kola, Beirut.
Tayangan televisi lokal Lebanon menunjukkan sebagian lantai bangunan yang menjadi target serangan itu rata dengan tanah. Distrik Kola yang menjadi lokasi serangan itu merupakan area mayoritas warga Sunni, yang terletak di dekat ruas jalanan yang menghubungkan ibu kota dengan bandara Beirut.
Otoritas Lebanon belum melaporkan jumlah korban tewas secara resmi akibat serangan tersebut. Namun laporan AFP sebelumnya menyebut sedikitnya empat orang tewas.
Yang jelas, serangan udara Israel itu menjadi yang pertama dilancarkan Israel terhadap jantung kota Beirut sejak negara itu melancarkan operasi pengeboman di Lebanon dua pekan lalu dan sejak konflik dengan Hizbullah meningkat pada akhir tahun lalu. Selama ini, Tel Aviv banyak menyerang target Hizbullah di pinggiran selatan Beirut dan Lebanon bagian selatan.
Kelompok militan Palestina, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), dalam pernyataan terpisah mengakui tiga pemimpinnya tewas dalam serangan Israel yang menghantam distrik Kola di Beirut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)