"Kami akan mencoba melakukannya sesingkat mungkin," kata pejabat itu kepada wartawan, yang berbicara secara anonim sesuai dengan aturan keamanan. "Saya pikir kami mempersiapkannya setiap hari, dan itu pasti ada dalam daftar kami," imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2024).
Komentar itu muncul saat Israel dan Hizbullah saling serang setelah Amerika Serikat dan sekutunya gagal menghentikan bentrokan, yang telah menewaskan lebih dari 700 orang di Lebanon minggu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Israel Klaim Pemimpin Hizbullah Tewas dalam Serangan di Beirut
Militer Israel mengumumkan pada hari Sabtu (28/9) bahwa pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan di Beirut, ibu kota Lebanon.
"Hassan Nasrallah tewas," tulis juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2024).
Juru bicara militer Kapten David Avraham juga mengonfirmasi kepada AFP, bahwa pemimpin Hizbullah tersebut telah "terbunuh" setelah serangan Israel pada hari Jumat (27/9) di ibu kota Lebanon.
- Pemimpin Hizbullah Tewas, Israel: Serangan Sudah Dipersiapkan Sejak Lama
Panglima militer Israel bersumpah untuk "menjangkau" siapa pun yang mengancam warga Israel. Ini disampaikannya setelah militer mengatakan serangan di Beirut, ibu kota Lebanon pada Jumat (27/9) telah menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
"Pesannya sederhana, siapa pun yang mengancam warga Israel -- kami akan tahu cara menjangkau mereka," kata Letnan Jenderal Herzi Halevi dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2024).
Halevi mengatakan serangan yang menewaskan Nasrallah tersebut telah "dipersiapkan sejak lama".
(ita/ita)