Israel menggempur benteng kelompok Hizbullah di pinggiran selatan Beirut pada Jumat waktu setempat. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan 2 orang tewas dan 76 orang mengalami luka-luka.
Dilansir AFP, Sabtu (28/9/2024), ini merupakan serangan terbesar terhadap benteng Hizbullah sejak pecahnya perang Israel dan Hizbullah pada 2006.
Pada pukul 18.30 (15.30 GMT) suara ledakan dahsyat terdengar di seluruh ibu kota. Televisi Lebanon memperlihatkan asap mengepul dari sejumlah lokasi. Bahkan, video yang diperoleh AFP memperlihatkan ledakan besar dan asap tebal mengepul dari gedung-gedung.
"Pesawat tempur musuh melancarkan serangkaian serangan di wilayah pinggiran selatan Beirut," kata Kantor Berita Nasional.
Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan serangan itu "meratakan enam bangunan" di daerah Haret Hreik.
Kementerian kesehatan Lebanon memberikan jumlah korban awal dua orang tewas dan 76 orang luka-luka.
Serangan itu meninggalkan kawah selebar lima meter (16 kaki) di Haret Hreik. Ambulans berdatangan, api berkobar, dan penduduk mengungsi.
Penduduk daerah padat penduduk itu mengatakan rumah mereka berguncang akibat ledakan beruntun itu.
"Ya Tuhan, apa yang terjadi? Saya merasa seperti gedung itu akan runtuh menimpa saya," kata Abir Hammoud, guru berusia 40-an yang tinggal di pinggiran selatan Beirut.
Israel Targetkan Pemimpin Hizbullah
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa tentara "melakukan serangan tepat sasaran terhadap markas besar organisasi teroris Hizbullah".
Hagari menyebut, markas besar itu berfungsi sebagai episentrum teror Hizbullah yang terletak di bawah bangunan tempat tinggal di jantung Dahiyeh.
Sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan serangan itu menargetkan bangunan-bangunan di daerah permukiman yang mencakup organisasi, lembaga, dan kantor milik Hizbullah dan anggota parlemennya di parlemen Lebanon.
Tiga warga pinggiran selatan mengatakan kepada AFP bahwa tidak ada bangunan yang dikenal sebagai markas besar Hizbullah di daerah itu.
Jaringan televisi terkemuka Israel melaporkan bahwa kepala Hizbullah Hassan Nasrallah menjadi sasaran.
Penyiar publik Kan 11 mengatakan: "Target serangan di Dahiyeh-Nasrallah."
Saat dihubungi AFP, militer Israel mengatakan: "Kami tidak mengomentari ini."
Surat kabar Haaretz yang condong ke kiri juga melaporkan bahwa Nasrallah menjadi sasaran.
Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan bahwa Nasrallah "baik-baik saja".
Belum ada pernyataan resmi dari Hizbullah mengenai serangan tersebut atau mengenai Nasrallah.
(taa/taa)