Israel-Hizbullah Membara, Jepang Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon!

Israel-Hizbullah Membara, Jepang Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 27 Sep 2024 15:16 WIB
The rubble of destroyed buildings lies at the site of Israeli strikes in Saksakiyeh, southern Lebanon September 26, 2024. REUTERS/Ali Hankir
Kerusakan di Lebanon akibat serangan Israel (Foto: REUTERS/Ali Hankir)
Jakarta -

Pemerintah Jepang menyerukan warganya untuk meninggalkan Lebanon. Seruan ini disampaikan juru bicara pemerintah Jepang pada hari Jumat (27/9). Menurut laporan media, ada rencana untuk mengirim pesawat militer guna mengevakuasi warga Jepang dari Lebanon.

Bombardir Israel telah menewaskan ratusan orang minggu ini di Lebanon, khususnya di basis-basis kelompok Hizbullah, sementara kelompok bersenjata Lebanon tersebut telah membalas dengan serangan roket.

"Saat ini kami sedang memeriksa keselamatan warga negara Jepang yang tinggal di Lebanon, serta mendesak mereka untuk meninggalkan negara tersebut sementara penerbangan komersial reguler tetap beroperasi", kata kepala sekretaris kabinet Yoshimasa Hayashi pada hari Jumat, dilansir kantor berita AFP, Jumat (27/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, media Jepang melaporkan bahwa pengaturan saat ini sedang dilakukan bagi pemerintah untuk mengirim pesawat militer ke Yordania, tempat mereka akan bersiaga.

Pesawat angkut C-2 akan dimobilisasi untuk mengevakuasi sekitar 50 warga negara Jepang yang saat ini berada di Lebanon, menurut sejumlah media Jepang termasuk Kyodo News, mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Yoko Kamikawa, Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan pada hari Rabu bahwa Tokyo "sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah."

Jepang, tambahnya, "sangat mendesak" semua pihak untuk "menahan diri sepenuhnya guna menghindari eskalasi lebih lanjut."

Israel telah menolak desakan sekutu untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon dan telah berjanji untuk terus memerangi Hizbullah.

Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu lainnya termasuk beberapa negara Arab telah mengeluarkan seruan bersama untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon. Seruan ini dikeluarkan setelah serangan udara Israel terhadap Hizbullah menewaskan ratusan orang dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di Lebanon minggu ini.

Seruan untuk gencatan senjata selama 21 hari itu muncul beberapa jam setelah kepala angkatan darat Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi pada hari Rabu, memerintahkan para prajurit untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan darat terhadap Hizbullah.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads