Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich pada hari Kamis menolak usulan gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon. Menteri garis keras Israel itu menyerukan "penghancuran" kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Sebelumnya, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu lainnya termasuk beberapa negara Arab mengeluarkan seruan bersama untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon. Seruan ini dikeluarkan setelah serangan udara Israel terhadap Hizbullah menewaskan ratusan orang dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di Lebanon minggu ini.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (26/9/2024):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Tegang, 29 Jet Tempur-Drone China 'Kepung' Taiwan
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada hari Kamis (26/9) bahwa 29 jet tempur dan pesawat nirawak atau drone China terdeteksi di sekitar pulau itu.
China, yang mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya, telah mengerahkan pesawat tempur, pesawat nirawak, dan kapal angkatan laut di sekitar pulau itu hampir setiap hari.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/9/2024), peningkatan terbaru dalam pergerakan militer terjadi setelah media Jepang melaporkan, bahwa sebuah kapal perang Jepang berlayar melintasi Selat Taiwan untuk pertama kalinya. Ini dilakukan untuk menegaskan kebebasan navigasi Jepang di perairan sensitif itu.
- Pertama Kali, Kapal Perang Jepang Patroli di Selat Taiwan
Militer Jepang atau Self Defense Force (SDF) berpatroli di Selat Taiwan untuk pertama kalinya, dalam upaya untuk mengirim pesan ke pemerintah China.
Kapal perusak milik Jepang, Sazanami memasuki perairan tersebut dari Laut China Timur pada Rabu pagi waktu setempat, menghabiskan waktu lebih dari 10 jam berlayar ke selatan untuk menyelesaikan perlintasan. Demikian dilaporkan surat kabar Jepang, Yomiuri yang mengutip beberapa sumber pemerintah.
Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Kamis (26/9/2024), perlintasan tersebut dilakukan bersama dengan kapal-kapal angkatan laut dari Australia dan Selandia Baru, kata surat kabar tersebut.
- Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua Diprotes Jepang Cs, Ini Kata China
Pemerintah China menegaskan bahwa bahwa uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) yang baru dilakukannya adalah "sah dan rutin". Beijing juga menyatakan tidak mengubah kebijakan nuklirnya. Hal ini disampaikan Beijing setelah peluncuran tersebut memicu protes dari negara-negara kekuatan regional.
"Peluncuran ICBM adalah untuk menguji kinerja senjata dan pelatihan kami. Ini adalah pengaturan yang sah dan rutin untuk pelatihan militer," kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Zhang Xiaogang dalam konferensi pers di Beijing, dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/9/2024).
"Kebijakan nuklir China sangat stabil, konsisten, dan dapat diprediksi. Kami secara ketat mengikuti kebijakan nuklir untuk tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dan menerapkan strategi nuklir untuk pertahanan diri," kata Zhang.
- Rusia Akan Ubah Penggunaan Senjata Nuklir, Peringatan Buat Barat!
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk memperluas aturan Rusia tentang penggunaan persenjataan nuklirnya, yang memungkinkannya untuk melancarkan respons nuklir jika terjadi serangan udara "besar-besaran".
Kremlin mengatakan bahwa doktrin nuklir terbaru tersebut akan memungkinkan Moskow untuk menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-nuklir, yang didukung oleh negara-negara berkekuatan nuklir -- referensi yang jelas mengacu ke Ukraina dan negara-negara Barat pendukungnya.
Pada Kamis (26/9), Kremlin, dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/9/2024), menyebut bahwa hal ini harus dilihat sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
- Menteri Garis Keras Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon
Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich pada hari Kamis menolak usulan gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon. Menteri garis keras Israel itu menyerukan "penghancuran" kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Sebelumnya, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu lainnya termasuk beberapa negara Arab mengeluarkan seruan bersama untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon. Seruan ini dikeluarkan setelah serangan udara Israel terhadap Hizbullah menewaskan ratusan orang dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di Lebanon minggu ini.
Seruan untuk gencatan senjata selama 21 hari itu muncul beberapa jam setelah kepala angkatan darat Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi pada hari Rabu, memerintahkan para prajurit untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan darat terhadap Hizbullah.