Fase Baru Pertempuran Israel Vs Hizbullah yang Kian Memanas

Fase Baru Pertempuran Israel Vs Hizbullah yang Kian Memanas

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 23 Sep 2024 20:06 WIB
First responders and Israeli security forces gather amid debris and charred vehicles in Kiryat Bialik in the Haifa district of Israel, following a reported strike by Lebanons Hezbollah on September 22, 2024. Hezbollah said on September 22 that it targeted military production facilities and an air base near north Israels Haifa after the Israeli military pounded south Lebanon and said it targeted thousands of rocket launcher barrels. (Photo by Jack GUEZ / AFP)
Foto: Petugas tanggap darurat dan pasukan keamanan Israel berkumpul di tengah puing-puing dan kendaraan yang hangus di Kiryat Bialik, distrik Haifa, Israel, menyusul laporan serangan oleh Hizbullah Lebanon. (AFP/JACK GUEZ)
Lebanon -

Tensi pertempuran antara Israel dan pasukan Hizbullah semakin memanas. Ketegangan di antara keduanya telah memasuki fase baru.

Sebagaimana diketahui, rentetan serangan roket Hizbullah menghantam area Kiryat Bialik di pinggiran kota Haifa, Israel bagian utara. Serangan roket itu memicu kebakaran pada bangunan dan kendaraan di sana, serta membuat gedung-gedung lainnya rusak akibat terkena serpihan roket yang meledak.

Militer Israel, dalam pernyataannya seperti dilansir Al Arabiya, melaporkan lebih dari 150 roket, rudal dan drone diluncurkan ke wilayahnya sejak Sabtu (21/9) malam hingga Minggu (22/9) pagi waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Hizbullah mengklaim pihaknya telah menargetkan fasilitas produksi militer Israel dan pangkalan udara di area Haifa dalam serangannya pada akhir pekan. Hizbullah menyebut serangan-serangan itu "sebagai respons awal" terhadap ledakan massal pager dan walkie talkie di Lebanon, yang diyakini didalangi oleh Israel.

Aksi Saling Balas Serangan

Sedikitnya 39 orang tewas dan hampir 3.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan ledakan perangkat komunikasi yang terjadi selama dua hari berturut-turut pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) di berbagai wilayah Lebanon. Kebanyakan korban merupakan anggota Hizbullah dan keluarganya.

Hizbullah, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya "membombardir kompleks industri militer Rafael" di wilayah Israel bagian utara dengan "puluhan" roket.

Disebutkan Hizbullah bahwa serangannya juga menargetkan pangkalan udara Ramat David dengan roket Fadi-1 dan Fadi-2. Pangkalan itu menjadi salah satu lokasi paling dalam di wilayah Israel yang sejauh ini menjadi target serangan Hizbullah.

Rentetan serangan roket itu dilancarkan setelah Israel menewaskan komandan senior Hizbullah, Ibrahim Aqil, dalam serangan udara yang menghantam pinggiran selatan Beirut pada Jumat (20/9). Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya 45 orang tewas dalam gempuran Tel Aviv itu.

Sementara itu, militer Israel menyatakan pasukannya melancarkan serangan balasan terhadap target-target Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan. Gempuran tersebut, menurut militer Tel Aviv, merupakan balasan atas serangan roket yang dilancarkan Hizbullah terhadap wilayahnya.

"Untuk mencegah serangan skala besar," sebut juru bicara militer Israel, Nadav Shoshani, dalam pernyataannya.

Simak Video: Israel Akan Serang Hizbullah, Warga Lebanon Diminta Pergi

[Gambas:Video 20detik]



Bagaimana reaksi Hizbullah atas pertempuran ini? Baca halaman selanjutnya.

Hamas Puji Serangan Hizbullah

Kelompok Hamas, yang sedang berperang melawan Israel, melontarkan pujian kepada kelompok Hizbullah, sekutunya, yang juga terlibat konflik dengan Tel Aviv. Hamas memuji "keberanian" Hizbullah dalam melancarkan serangan roket terhadap target-target di wilayah Israel.

"Hamas memberikan hormat kepada para petempur perlawanan di Lebanon, atas ketangguhan dan keberanian mereka dalam menghadapi mesin perang Zionis dan atas tekad mereka untuk terus berjuang mendukung rakyat Palestina dan perlawanan mereka di Gaza dan Tepi Barat," demikian pernyataan Hamas, seperti dilansir AFP, Senin (23/9/2024).

Pertempuran Fase Baru

Wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, mengungkapkan kelompoknya sedang dalam "fase baru" pertempuran melawan Israel, yang berlangsung di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel sejak perang Gaza meletus pada Oktober tahun lalu.

Qassem, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (23/9/2024), menegaskan ancaman tidak akan menghentikan kelompok Hizbullah, yang didukung Iran dan bermarkas di Lebanon bagian selatan.

"Kita telah memasuki fase baru, yaitu perhitungan terbuka (dengan Israel)," sebut Qassem saat berbicara dalam seremoni pemakaman komandan senior Hizbullah yang tewas dalam serangan Israel pada Jumat (20/9).

"Ancaman tidak akan menghentikan kita... Kita siap menghadapi semua kemungkinan militer," tegasnya.

Simak Video: Israel Akan Serang Hizbullah, Warga Lebanon Diminta Pergi

[Gambas:Video 20detik]

Komentar Qassem itu menjadi komentar pertama dari pejabat senior Hizbullah sejak serangan udara Israel mengguncang area pinggiran selatan Beirut, yang diketahui merupakan markas kuat Hizbullah, pada Jumat (20/9) waktu setempat.

Salah satu komandan senior Hizbullah bernama Ibrahim Aqil, yang menjabat sebagai komandan unit elite Radwan, tewas bersama belasan komandan lainnya dalam serangan udara yang menghantam gedung yang menjadi tempat pertemuan mereka.

Aqil juga merupakan anggota badan militer tertinggi Hizbullah, Dewan Jihad. Dia menjadi anggota kedua Dewan Jihad yang terbunuh dalam serangan Israel, setelah Fuad Shukr yang tewas dalam serangan Tel Aviv pada Juli lalu.

Simak Video: Israel Akan Serang Hizbullah, Warga Lebanon Diminta Pergi

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads