- Menhan Israel Tegaskan Aksi Militer terhadap Hizbullah Terus Berlanjut
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant menegaskan aksi militer terhadap kelompok Hizbullah akan terus berlanjut. Gallant menyatakan Hizbullah harus terus menanggung dampak yang semakin meningkat dari konflik yang memanas di perbatasan Israel-Lebanon.
"Dalam fase baru perang ini terdapat peluang besar, namun juga risiko besar. Hizbullah merasa teraniaya. Rangkaian aksi militer kita akan terus berlanjut," tegas Gallant dalam pernyataan yang dirilis kantor Kementerian Pertahanan Israel, seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (20/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan kita adalah memastikan kembalinya masyarakat di Israel bagian utara secara aman ke rumah-rumah mereka. Seiring berjalannya waktu, Hizbullah akan membayar harga yang terus meningkat," cetusnya.
- Hamas Puji Tekad Pemimpin Hizbullah Terus Lawan Israel
Kelompok Hamas memuji pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang bertekad terus melawan Israel setelah rentetan ledakan perangkat komunikasi mematikan mengguncang Lebanon. Hamas mengatakan "sangat mengapresiasi" dukungan Hizbullah dalam perang melawan Tel Aviv.
Dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Jumat (20/9/2024), Hamas menyebut sikap Nasrallah telah menggagalkan "rencana untuk melemahkan dukungan rakyat dan perlawanan kami di Jalur Gaza" dengan ledakan perangkat komunikasi melanda para anggota Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon.
Ledakan massal pager atau penyeranta dan walkie-talkie selama dua hari berturut-turut, pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9), telah menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai nyaris 3.000 orang lainnya. Perangkat komunikasi yang meledak itu banyak digunakan oleh anggota Hizbullah.
- Ledakan Pager-Walkie Talkie Hizbullah, Iran Ancam Respons Keras ke Israel
Garda Revolusi Iran turut melontarkan ancaman terbaru untuk Israel setelah ledakan massal melanda pager dan walkie-talkie yang digunakan anggota kelompok Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon. Teheran memperingatkan Tel Aviv akan menghadapi "respons yang menghancurkan" dari front perlawanan.
Israel sejauh ini belum memberikan komentar langsung atas insiden ledakan massal di Lebanon, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai nyaris 3.000 orang lainnya. Namun Tel Aviv mengatakan akan memperluas cakupan perang yang berlangsung di Jalur Gaza dengan mencakup front Lebanon.
"Tindakan teroris seperti itu, yang tidak diragukan lagi disebabkan oleh keputusasaan dan kegagalan rezim Zionis, akan segera ditanggapi dengan respons yang menghancurkan dari front perlawanan," tegas komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami, seperti dilansir AFP, Jumat (20/9/2024).
(nvc/nvc)