Menhan Israel Tegaskan Aksi Militer terhadap Hizbullah Terus Berlanjut

Menhan Israel Tegaskan Aksi Militer terhadap Hizbullah Terus Berlanjut

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 20 Sep 2024 11:43 WIB
Israeli Minister of Defense Yoav Gallant (C) visits the site where a reported strike from Lebanon fell in Majdal Shams village in the Israeli-annexed Golan area on July 28, 2024. Israels military said Hezbollah fired the rocket from Lebanon, hitting a football pitch in the Druze town of Majdal Shams and killing the youngsters, who were between 10 and 20 years old. Another 18 youths were wounded in the attack, said the emergency services. (Photo by Menahem KAHANA / AFP)
Menhan Israel Yoav Gallant saat mengunjungi Dataran Tinggi Golan pada Juli lalu (dok. AFP/MENAHEM KAHANA)
Tel Aviv -

Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant menegaskan aksi militer terhadap kelompok Hizbullah akan terus berlanjut. Gallant menyatakan Hizbullah harus terus menanggung dampak yang semakin meningkat dari konflik yang memanas di perbatasan Israel-Lebanon.

"Dalam fase baru perang ini terdapat peluang besar, namun juga risiko besar. Hizbullah merasa teraniaya. Rangkaian aksi militer kita akan terus berlanjut," tegas Gallant dalam pernyataan yang dirilis kantor Kementerian Pertahanan Israel, seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (20/9/2024).

"Tujuan kita adalah memastikan kembalinya masyarakat di Israel bagian utara secara aman ke rumah-rumah mereka. Seiring berjalannya waktu, Hizbullah akan membayar harga yang terus meningkat," cetusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penegasan itu disampaikan Gallant setelah pada Rabu (18/9) waktu setempat, mengatakan "era baru perang" telah dimulai dan memuji kinerja intelijen Israel. Pujian itu dilontarkan Gallant setelah ledakan massal pager dan walkie-talkie mengguncang Lebanon.

Serangan yang berlangsung selama dua hari berturut-turut itu, pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9), dilaporkan telah menewaskan total sedikitnya 37 orang dan melukai nyaris 3.000 orang lainnya. Perangkat komunikasi yang meledak itu banyak digunakan oleh anggota Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon.

ADVERTISEMENT

Israel sejauh ini belum memberikan komentar langsung atas insiden ledakan massal di Lebanon tersebut. Namun pernyataan Gallant soal "era baru perang" itu dinilai sebagai bentuk pengakuan secara diam-diam atas peran Tel Aviv dalam dua serangan mengejutkan yang menargetkan Hizbullah.

Laporan sejumlah sumber, baik dari pejabat keamanan Lebanon maupun dari kalangan pejabat Amerika Serikat (AS), menyebut badan intelijen Israel, Mossad, telah menanam peledak ke dalam perangkat komunikasi yang digunakan Hizbullah dan meledak massal di Lebanon pekan ini.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Mossad diketahui memiliki sejarah panjang dalam melakukan serangan canggih di wilayah-wilayah asing.

Misi diplomatik Lebanon untuk PBB, dalam suratnya kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (19/9), menuduh Israel bertanggung jawab atas ledakan perangkat komunikasi itu, melalui pesan elektronik dan peledak yang ditanam di dalam perangkat itu sebelum tiba di wilayah Lebanon.

Pernyataan misi diplomatik Beirut itu sesuai dengan teori yang beredar di media sejak ledakan massal mengguncang Lebanon awal pekan ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads