Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin memperingatkan Israel bahwa eskalasi konflik apa pun dengan kelompok Hizbullah di Lebanon bisa menimbulkan dampak "menghancurkan" terhadap rakyat Israel, Lebanon dan kawasan Timur Tengah.
Peringatan Austin tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (17/9/2024), disampaikan kepada Menhan Israel Yoav Gallant saat keduanya berbicara via telepon pada Minggu (15/9) waktu setempat, setelah kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman melancarkan serangan rudal balistik terhadap wilayah Israel.
Serangan rudal Houthi itu terjadi saat serangan lintas perbatasan masih terus terjadi antara militer Tel Aviv dan kelompok Hizbullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam percakapan telepon dengan Gallant, Austin menegaskan "komitmen kuat" AS terhadap keamanan Israel, sekutu dekatnya, dan hak negara itu membela diri.
"Saya berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant kemarin tentang eskalasi kekerasan di Israel Utara selama akhir pekan, serta serangan rudal balistik Houthi yang didukung Iran terhadap Israel pada 15 September," tulis Austin dalam pernyataan via media sosial X.
"Saya memperkuat komitmen kuat kami terhadap keamanan Israel dan haknya untuk membela diri," sebutnya.
Lihat juga Video 'Pertama Kalinya Rudal Houthi Capai Israel Tengah, Netanyahu Geram!':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Namun Austin juga menegaskan kembali kepada Tel Aviv soal perlunya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang akan mengakhiri perang selama nyaris satu tahun antara Israel dan Hamas, sekutu Hizbullah dan Houthi.
"Saya juga menekankan pentingnya gencatan senjata dan kesepakatan (pembebasan) sandera, dan agar Israel seharusnya mendukung negosiasi diplomatik untuk mengurangi ketegangan dengan Hizbullah Lebanon di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel," cetusnya.
Austin, menurut Pentagon atau Departemen Pertahanan AS dalam pernyataannya, menasihati Gallant agar Tel Aviv memberikan kesempatan kepada perundingan diplomatik untuk bisa berhasil.
"Mengingat konsekuensi menghancurkan dari eskalasi terhadap rakyat Israel, Lebanon, dan kawasan yang lebih luas," sebut Pentagon dalam pernyataannya.
Israel mengancam akan meningkatkan operasi militernya di Lebanon bagian selatan untuk mengusir para petempur Hizbullah dari perbatasan. Salah satu utusan senior Gedung Putih AS berada di Israel pada Senin (16/9) untuk membahas kemungkinan kesepakatan yang didukung AS yang akan mencegah eskalasi pertempuran.
Lihat juga Video 'Pertama Kalinya Rudal Houthi Capai Israel Tengah, Netanyahu Geram!':
(nvc/ita)