5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 11 Sep 2024 18:04 WIB
Israeli soldiers take part in a raid at Nour Shams camp, in Tulkarm, in the Israeli-occupied West Bank, April 20, 2024. (File photo: Reuters)
Pasukan Israel di Tepi Barat (Foto: dok. Reuters)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken murka dan mengecam keras sekutunya, Israel, setelah militer Tel Aviv mengaku tentaranya "tidak sengaja" menembak mati seorang aktivis Amerika dalam aksi protes di Tepi Barat pekan lalu.

Blinken menyebut pembunuhan semacam itu "tidak bisa dibenarkan" dan menyerukan "perubahan mendasar" pada cara pasukan Israel beroperasi di Tepi Barat setelah kematian aktivis perempuan, berkewarganegaraan AS, yang bernama Aysenur Ezgi Eygi tersebut.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (11/9/2024):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- 10 Tahun Dibui Padahal Tak Salah, Pria AS Dapat Ganti Rugi Rp 769 M

Seorang pria berusia 34 tahun di Chicago, Amerika Serikat (AS), menerima ganti rugi sebesar US$ 50 juta, atau setara Rp 769,7 miliar, setelah mendekam nyaris selama 10 tahun di dalam penjara atas tindak pembunuhan yang tidak dilakukannya.

ADVERTISEMENT

Dewan juri pengadilan di Chicago, seperti dilansir AFP, Rabu (11/9/2024), memenangkan Marcel Brown (34) dalam sidang gugatan pada Senin (9/9) dan menetapkan ganti rugi total sebesar US$ 50 juta kepadanya.

Ganti rugi sebesar itu, menurut firma hukum Loevy & Loevy yang mewakili Brown dalam gugatannya, merupakan yang terbesar yang pernah diberikan kepada satu penggugat, dalam kasus penjatuhan vonis dan pemenjaraan secara keliru, sepanjang sejarah AS.

- Trump: Jika Kamala Harris Jadi Presiden, Israel Akan Lenyap!

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dalam debat capres AS, menuduh Wakil Presiden AS Kamala Harris membenci Israel. Trump juga menilai Israel akan lenyap jika Harris terpilih menjadi Presiden AS. Namun, dia tidak memberikan bukti untuk mendukung argumennya tersebut.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (11/9/2024), Trump mengklaim perang Gaza tidak akan terjadi jika dirinya yang menjabat sebagai Presiden AS.

"Dia (Harris-red) membenci Israel. Pada saat yang sama, dengan caranya sendiri, dia membenci populasi Arab karena seluruh negara akan diledakkan -- Arab, orang-orang Yahudi, Israel," ujar Trump dalam debat capres yang digelar di Philadelphia pada Selasa (10/9) waktu setempat.

- Antisipasi Serangan Iran, Kapal Selam Nuklir AS Tiba di Timur tengah

Kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat USS Georgia kini telah berada di area operasi Komando Pusat AS di perairan Timur Tengah. Kehadiran kapal ini menambah serangkaian aset militer AS yang dikerahkan ke wilayah tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

"Georgia telah dipindahkan ke CENTCOM AOR," kata Sekretaris Pers Pentagon (Departemen Pertahanan AS) Mayjen Pat Ryder, mengonfirmasi laporan sebelumnya oleh media Al Arabiya English.

Dilansir Al Arabiya, Rabu (11/9/2024), Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan pengerahan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah pada bulan Agustus lalu, saat wilayah tersebut bersiap menghadapi kemungkinan serangan oleh Iran dan sekutunya sebagai balasan atas pembunuhan anggota senior kelompok Hamas dan Hizbullah.

- Debat Capres AS, Kamala Harris Tegaskan Perang Gaza Harus Diakhiri!

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, dalam debat capres AS, menegaskan perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza harus diakhiri. Namun Harris juga menegaskan komitmen terhadap Israel yang merupakan sekutu dekat AS.

Harris, seperti dilansir Al Jazeera dan Indian Express, Rabu (11/9/2024), mengadopsi kebijakan yang telah diambil Presiden Joe Biden terhadap perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza selama 11 bulan terakhir.

Dia fokus pada upaya yang terhenti oleh AS untuk mencapai gencatan senjata, namun menghindari komitmen untuk menggunakan pengaruh apa pun untuk mencegah Israel melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

- Israel Tak Sengaja Tembak Mati Warga Amerika di Tepi Barat, AS Murka!

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken murka dan mengecam keras sekutunya, Israel, setelah militer Tel Aviv mengaku tentaranya "tidak sengaja" menembak mati seorang aktivis Amerika dalam aksi protes di Tepi Barat pekan lalu.

Blinken menyebut pembunuhan semacam itu "tidak bisa dibenarkan" dan menyerukan "perubahan mendasar" pada cara pasukan Israel beroperasi di Tepi Barat setelah kematian aktivis perempuan, berkewarganegaraan AS, yang bernama Aysenur Ezgi Eygi tersebut.

Demikian seperti dilansir CNN, Rabu (11/9/2024).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads