Debat Capres Melawan Kamala, Trump: Ini Debat Terbaik Saya

Debat Capres Melawan Kamala, Trump: Ini Debat Terbaik Saya

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 11 Sep 2024 11:06 WIB
US Vice President and Democratic presidential candidate Kamala Harris (R) shakes hands with former US President and Republican presidential candidate Donald Trump during a presidential debate at the National Constitution Center in Philadelphia, Pennsylvania, on September 10, 2024. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Donald Trump dan Kamala Harris berjabat tangan saat mengawali debat capres AS di Philadelphia pada Selasa (10/9) malam waktu AS (dok. AFP/SAUL LOEB)
Philadelphia -

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang juga capres Partai Republik, menyebut debat capres melawan Wakil Presiden Kamala Harris, yang merupakan capres Partai Demokrat, sebagai "debat terbaik yang pernah ada".

Namun Trump menuduh para moderator debat capres yang digelar di Philadelphia pada Selasa (10/9) malam itu, tidak netral dan sengaja melawan dirinya. Moderator debat capres kali ini berasal dari jaringan televisi ABC.

"Saya pikir itu adalah debat terbaik saya, yang pernah ada, terutama karena debatnya TIGA LAWAN SATU!" tulis Trump dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir AFP, Rabu (11/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam debat capres pertama antara Trump dan Harris ini, setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencapresan pada Juli lalu, kedua capres melontarkan serangan verbal. Harris mengatakan bahwa para pemimpin dunia selama ini menertawakan Trump dan menyebut mantan Presiden AS itu mudah dimanipulasi para diktator dunia.

Harris juga menyebut bahwa para pemimpin militer yang pernah bekerja dengan Trump menganggapnya sebagai "aib".

ADVERTISEMENT

"Sudah diketahui bahwa para diktator dan autokrat ini mendukung Anda untuk menjadi presiden lagi karena mereka sangat jelas -- mereka bisa memanipulasi Anda dengan sanjungan dan bantuan, dan itulah sebabnya begitu banyak pemimpin militer yang pernah bekerja dengan Anda memberitahu saya bahwa Anda adalah aib," kata Harris kepada Trump dalam debat capres AS.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saat membahas soal perang yang berkecamuk di Jalur Gaza, Trump menuduh Harris membenci Israel. Dia juga menilai Israel akan lenyap jika Harris terpilih menjadi Presiden AS, namun tanpa memberikan bukti untuk mendukung argumennya tersebut.

"Dia (Harris-red) membenci Israel. Pada saat yang sama, dengan caranya sendiri, dia membenci populasi Arab karena seluruh negara akan diledakkan -- Arab, orang-orang Yahudi, Israel," sebut Trump dalam debat capres pada Selasa (10/9) malam.

"Jika dia (Harris-red) menjadi presiden, saya meyakini bahwa Israel tidak akan ada dalam dua tahun dari sekarang. Israel akan lenyap," ucapnya.

Harris menimpali komentar terakhir Trump dengan membalas bahwa tuduhan dirinya membenci Israel "sama sekali tidak benar". Harris menegaskan dirinya mendukung Israel sepanjang hidup dan kariernya.

Trump Kembali Tolak Kekalahan dari Biden dalam Pilpres AS

Dalam debat capres itu, Trump kembali menolak untuk mengakui kekalahan dari Biden dalam pilpres tahun 2020 lalu. Dia mengklaim dirinya sedang sarkas ketika baru-baru ini tampak mengakui kekalahannya dalam pilpres tahun 2020.

"Lihat, ada begitu banyak bukti. Yang harus Anda lakukan hanyalah melihatnya... Saya mendapat hampir 75 juta suara, suara terbanyak yang dimiliki presiden mana pun yang menjabat. Saya diberitahu jika saya mendapatkan 63 (juta suara), yang saya dapatkan tahun 2016, Anda tidak bisa dikalahkan dalam pemilu," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads