Investigasi yang dilakukan otoritas Iran terhadap kecelakaan helikopter pada Mei lalu yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi menyimpulkan cuaca buruk sebagai penyebabnya. Kelebihan beban penumpang juga disebut sebagai pemicu kecelakaan.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (22/8/2024), kesimpulan hasil investigasi Iran itu diumumkan oleh kantor berita Iran, Fars, yang mengutip seorang pejabat keamanan yang disebut memahami kesimpulan penyelidikan tersebut.
Helikopter yang membawa Raisi (63) dan rombongannya terjatuh di area lereng gunung yang diselimuti kabut di wilayah Iran bagian utara pada 19 Mei lalu. Kecelakaan itu menewaskan sang Presiden Iran pada saat itu dan tujuh orang lainnya, yang memicu pemilu dini yang dimenangkan Presiden Masoud Pezeshkian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyelidikan kasus jatuhnya helikopter Ayatollah Raisi telah diselesaikan sepenuhnya oleh lembaga regulasi dan keamanan," ucap sumber keamanan Iran yang dikutip kantor berita Fars dalam laporannya.
"Badan keamanan dan intelijen telah menyelesaikan penyelidikan detail mereka dan ada kepastian mutlak bahwa apa yang terjadi adalah sebuah kecelakaan," sebutnya.
Laporan awal oleh militer Teheran pada Mei lalu juga menyebut tidak ada bukti aktivitas kriminal atau serangan yang ditemukan selama penyelidikan.
Menurut sumber keamanan Iran yang dikutip kantor berita Fars, dua penyebab kecelakaan helikopter itu telah teridentifikasi.
Penyebab pertama adalah kondisi cuaca yang tidak baik, sedangkan penyebab kedua adalah helikopter tidak mampu untuk menaiki ketinggian karena kelebihan beban, yang menyebabkan helikopter terjatuh ke area pegunungan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Live DetikSore:
Penyelidikan Teheran, menurut laporan kantor berita Fars, menunjukkan helikopter itu membawa dua orang lebih banyak dari kapasitas yang diizinkan oleh protokol keamanan yang berlaku.
Raisi, yang pernah dipandang sebagai calon penerus pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, tewas dalam kecelakaan itu bersama Menteri Luar Negeri Iran pada saat itu, Hossein Amir-Abdollahian, dan beberapa pejabat Iran lainnya.
Angkatan Bersenjata Iran Sebut Laporan Fars 'Sepenuhnya Keliru'
Bantahan disampaikan oleh pusat komunikasi pada Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, yang bertanggung jawab menerbitkan informasi mengenai investigasi kecelakaan.
Ditegaskan oleh pusat komunikasi pada Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran bahwa laporan kantor berita Fars itu "sepenuhnya keliru" karena telah "didistorsi dan didiskreditkan". Angkatan Bersenjata Iran juga menyatakan pihaknya "menolak keras" temuan yang dilaporkan media tersebut.
"Apa yang disebutkan dalam laporan berita Fars soal kehadiran dua orang di dalam helikopter yang melanggar protokol keamanan... sepenuhnya keliru," tegas Angkatan Bersenjata Iran.