Warga Israel Khawatirkan Nasib Sandera Usai Pembunuhan Pemimpin Hamas

Warga Israel Khawatirkan Nasib Sandera Usai Pembunuhan Pemimpin Hamas

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 31 Jul 2024 18:48 WIB
Palestinian group Hamas top leader, Ismail Haniyeh speaks during a press conference in Tehran, Iran, March 26, 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh (Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Kekhawatiran meningkat di kalangan warga Israel atas nasib puluhan sandera yang masih ditawan di Gaza, setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, ibu kota Iran.

Pembunuhan Haniyeh "merupakan kesalahan karena mengancam kemungkinan adanya kesepakatan penyanderaan," kata Anat Noy, seorang penduduk kota pesisir Haifa, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024).

"Kami bangun hari ini dengan rasa takut di hati kami bahwa ini dapat meningkat lebih jauh. Tidak ada ketenangan... kami takut," ujar pria Israel berumur 50-an tahun itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan senang ketika para sandera kembali ke rumah dan perang akan berakhir," kata warga Haifa lainnya, Avit Ben-Ishai.

Pada hari Rabu, kelompok Hamas dan Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa Haniyeh (61) telah tewas di Teheran dalam serangan rudal Israel. Haniyeh berada di ibu kota Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian pada hari Selasa (30/7) kemarin.

ADVERTISEMENT

Media Iran melaporkan bahwa Haniyeh tewas akibat serangan rudal pada Rabu (31/7) yang menghantam kediaman yang ditinggalinya selama berada di Teheran. Serangan ini terjadi setelah Haniyeh menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya.

"Haniyeh, yang datang ke Iran untuk menghadiri seremoni pelantikan presiden, sedang tinggal di salah satu kediaman khusus veteran perang di Teheran bagian utara, ketika dia menjadi martir oleh sebuah rudal yang diluncurkan dari udara," kata berita Fars dalam laporannya.

Simak Video 'Iran Kutuk Israel atas Kematian Pemimpin Hamas: Tugas Kami untuk Membalas':

[Gambas:Video 20detik]



Sejumlah media lokal Iran lainnya menyampaikan laporan serupa.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah bersumpah akan membuat Israel "menyesali" pembunuhan tersebut.

Sebagai kepala politik gerakan Hamas, Haniyeh mengawasi negosiasi untuk kesepakatan guna mengakhiri perang di Gaza, dan membebaskan sandera yang ditawan di wilayah itu dengan imbalan tahanan Palestina di Israel.

Perundingan selama berbulan-bulan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, dengan dukungan Amerika Serikat, antara Hamas dan Israel telah gagal mengamankan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

Baik Israel maupun Hamas saling menyalahkan atas keterlambatan dalam mencapai kesepakatan.

Simak Video 'Iran Kutuk Israel atas Kematian Pemimpin Hamas: Tugas Kami untuk Membalas':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads