Kepala Secret Service AS Mundur Buntut Insiden Penembakan Trump

Kepala Secret Service AS Mundur Buntut Insiden Penembakan Trump

Zunita Putri - detikNews
Rabu, 24 Jul 2024 08:03 WIB
United States Secret Service Director Kimberly Cheatle looks on during a press conference at the Secret Service’s Chicago Field Office on June 4 2024 in Chicago, Illinois, ahead of the 2024 Democratic and Republican National Conventions. (AFP)
Foto Kimberly Cheatle: (AFP)
Jakarta -

Direktur Secret Service Amerika Serikat (AS) Kimberly Cheatle mengundurkan diri. Pengunduran diri ini diajukan setelah dia mengakui bahwa dirinya gagal dalam misinya untuk mencegah upaya pembunuhan terhadap Donald Trump.

Dilansir AFP, Rabu (24/7/2024), desakan mundur menggema setelah Trump tertembak ketika kampanye di Butler, Pennsylvania pada 13 Juli 2024 lalu. Trump diketahui ditembak oleh Thomas Matthew Crooks, seorang pria berusia 20 tahun.

"Ini sudah terlambat, dia seharusnya melakukan ini setidaknya seminggu yang lalu," kata Ketua DPR AS dari Partai Republik, Mike Johnson.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya senang melihat dia mengindahkan seruan Partai Republik dan Demokrat," imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Joe Biden berterima kasih kepada Cheatle selama hampir tiga dekade di Secret Service dan mengatakan bahwa Cheatle telah "berdedikasi tanpa pamrih dan mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi negara kita sepanjang kariernya".

ADVERTISEMENT

"Kita semua tahu apa yang terjadi hari itu tidak akan terulang lagi," kata Biden dalam sebuah pernyataan. Biden juga mengatakan akan segera menunjuk direktur baru.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas, mengatakan bahwa wakil direktur Dinas Rahasia Ronald Rowe, akan menjabat sebagai penjabat direktur secret service sampai pengganti Cheatle resmi ditunjuk.

Adapun Trump juga turut merespons pengunduranm diri Cheatle. Dia mengatakan Biden dan Kamala Harris tidak melindunginya dengan baik.

"Pemerintahan Biden/Harris tidak melindungi saya dengan baik, dan saya terpaksa mengambil tindakan demi Demokrasi. Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk melakukannya!".

Sebelumnya, pengakuan kegagalan menjalankan pekerjaan itu disampaikan Direktur Secret Service AS, Kimberly Cheatle. Lembaga semacam Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) versi AS itu mengaku gagal mencegah percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS pendahulu Joe Biden itu.

"Misi serius Secret Service adalah melindungi para pemimpin negara kita," kata Cheatle dalam kesaksiannya di depan Komite Pengawasan dan Akuntabilitas DPR.

"Pada 13 Juli, kami gagal," katanya. "Sebagai direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat, saya bertanggung jawab penuh atas segala pelanggaran keamanan."

Tonton Video: George Clooney Dukung Kamala Harris Maju Pilpres AS 2024

[Gambas:Video 20detik]




(zap/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads