Gelaran pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) selalu menyita perhatian publik. Delapan hari terakhir masyarakat dunia dibuat geger dengan dinamika yang terjadi dalam pemilu di negeri Paman Sam.
Dirangkum detikcom, Senin (22/7/2024), peristiwa terkait Pilpres AS 2024 selama delapan hari terakhir menyajikan drama bak film-film Hollywood. Aktor utamanya ialah dua kandidat calon presiden AS, Donald Trump dan Joe Biden.
Donald Trump selaku penantang dari Partai Republik menjadi korban penembakan saat berkampanye pada Sabtu (13/7) waktu setempat. Delapan hari berselang giliran calon petahana yang diusung Partai Demokrat, Joe Biden, menjadi sorotan. Biden memutuskan mundur dari pencalonan sebagai Presiden Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom merangkum drama yang tersaji dalam kontestasi Pilpres AS 2024 selama delapan hari terakhir. Berikut ulasannya:
Kepalan Tangan Trump Usai Jadi Korban Penembakan
Donald Trump menjadi korban penembakan saat berkampanye di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu (13/7) waktu setempat. Sebuah peluru mengenai bagian telinga kanan Trump.
Peristiwa itu mengakibatkan tewasnya seorang peserta kampanye. Sosok penembak Trump juga berhasil dilumpuhkan oleh pasukan Secret Service.
"Penembaknya juga sudah meninggal, kata Kepala Komunikasi Secret Service AS Anthony Guglielmi dalam sebuah pernyataan, dilansir CNN, Minggu (14/7).
Nyawa Trump selamat. Namun secara spontan, Trump masih sempat mengeluarkan gestur ikonik di saat darah mengalir dari telinganya.
Tangan kanan Trump dikepalkan ke atas. Sambil dibopong oleh Secret Service, Trump terlihat berkata 'fight' ke arah pendukungnya.
FBI menyimpulkan penembakan kepada Trump sebagai upaya pembunuhan. Pelaku diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks dari Pennsylvania. Dilansir AFP, Minggu (14/7), Thomas Matthew Crooks berusia 20 tahun.
"FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai subjek yang terlibat dalam upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli, di Butler, Pennsylvania," kata FBI dalam pernyataan yang dikutip NBC dan CBS.
Trump bersyukur bisa selamat dari upaya pembunuhan saat acara kampanye 13 Juli lalu. Trump mengatakan bahwa dia "seharusnya mati" usai insiden penembakan itu.
"Saya seharusnya tidak berada di sini, saya seharusnya mati," kata Trump kepada New York Post dalam sebuah wawancara di atas pesawatnya pada Minggu (14/7) waktu setempat, dalam perjalanan ke Milwaukee untuk menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik. Dalam konvensi itu, Trump akan dikukuhkan sebagai calon presiden dari partai Republik.
Saat wawancara itu, dilansir kantor berita AFP, Senin (15/7), tampak perban putih besar di bagian telinga Trump. Pencalonan Trump di Pilpres AS 2024 tidak berhenti setelah insiden penembakan di Pennsylvania. Dua hari paska penembakan, Trump mengumumkan memilih Senator Ohio, JD Vance, sebagai calon wakil presidennya.
Biden mundur dari pencalonan presiden AS 2024. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Biden Mundur dari Bursa Pilpres AS 2024
Delapan hari setelah Trump ditembak, panggung drama Pilpres AS beralih ke Joe Biden. Calon petahana dari Partai Demokrat itu mengumumkan mundur dari bursa Pilpres AS 2024.
Keputusan itu disampaikan Biden melalui surat yang diunggah di media sosial X miliknya pada Minggu (21/7) waktu setempat. Biden mengatakan mundur merupakan keputusan terbaik baginya dan rakyat Amerika.
"Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani Anda sebagai Presiden. Dan meskipun niat saya adalah mencalonkan diri kembali, saya percaya ini adalah demi kepentingan terbaik partai saya dan negara bagi saya untuk mundur dan fokus sepenuhnya pada menjalankan tugas saya sebagai Presiden untuk sisa masa jabatan saya," bunyi pernyataan surat Biden seperti dilihat detikcom, Senin (22/7/2024).
Setelah mundur, Biden lalu mengumumkan akan memberikan dukungan kepada wakil presidennya, Kamala Harris, untuk maju di Pilpres AS 2024. Dia meminta seluruh pendukungnya mendukung Kamala untuk mengalahkan Donald Trump.
"Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan dukungan penuh saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini. Demokrat - inilah waktunya untuk bersatu dan mengalahkan Trump. Mari kita lakukan," kata Biden.
Langkah Biden itu disambut hangat oleh Barack Obama. Mantan Presiden Amerika itu memuji sikap Biden yang dianggapnya sebagai pelayan negeri sejati.
"Saya tahu Joe tidak pernah mundur dari pertarungan," bunyi pernyataan dari Kantor Barack dan Michelle Obama dilansir CNN.
Obama menilai keputusan tersebut merupakan bentuk cinta Biden kepada Amerika. Dia menyebut mantan wakil presidennya itu sebagai pelayan sejati bagi publik Amerika Serikat.
"Ini adalah bukti kecintaan Joe Biden terhadap negaraβ-βdan contoh bersejarah dari seorang pelayan negeri yang sejati yang sekali lagi mendahulukan kepentingan rakyat Amerika di atas kepentingannya sendiri, sehingga generasi pemimpin masa depan sebaiknya mengikutinya," kata Obama.
Partai Demokrat saat ini belum memutuskan sosok pengganti Biden dalam Pilpres AS 2024. Demokrat baru akan menggelar konvensi terkait pilpres pada Agustus mendatang.