Komite Olimpiade Palestina mengirimkan surat kepada Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach meminta untuk melarang Israel. Komite Olimpiade Palestina menyebut pemboman di wilayah yang terkepung Israel sebagai pelanggaran gencatan senjata Olimpiade.
Dilansir AFP Selasa (23/7/2024), Surat tersebut "menekankan bahwa para atlet Palestina, khususnya yang berada di Gaza, tidak diperbolehkan mendapatkan perjalanan yang aman dan sangat menderita akibat konflik yang sedang berlangsung".
Dikatakan "sekitar 400 atlet Palestina telah terbunuh, dan penghancuran fasilitas olahraga memperburuk penderitaan para atlet yang sudah berada di bawah pembatasan ketat".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, komite tersebut juga merujuk pada pendapat terbaru Mahkamah Agung PBB yang menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah tindakan ilegal.
Menjelang penerbangan ke Prancis, Presiden Komite Olimpiade Israel Yael Arad menyebutnya sebagai "kemenangan" karena 88 atlet tim berpartisipasi dalam Olimpiade tersebut.
"Kemenangan pertama kami adalah kami di sini dan maju, dan kami tidak menyerah dan telah berkompetisi di ratusan kompetisi sejak 7 Oktober," kata Arad kepada wartawan di bandara Ben Gurion.
Dia mengacu pada tanggal terjadinya serangan pimpinan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan yang memicu perang, yang telah menyebabkan protes di seluruh dunia.
Penyelenggara Perancis telah meningkatkan keamanan di Paris di mana delegasi Israel akan tunduk pada protokol keamanan yang ketat.
"Bukan rahasia lagi bahwa Olimpiade ini sedikit lebih sulit bagi kita semua. Namun kami memiliki keyakinan penuh terhadap penyelenggaraan keamanan," tambah Arad.
Simak Video: Israel Serang Khan Younis, 16 Warga Palestina Tewas