Kelompok Mahasiswa Bangladesh Serukan Demo Disetop 48 Jam

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 22 Jul 2024 17:48 WIB
Dhaka -

Organisasi mahasiswa Bangladesh yang berada di balik unjuk rasa baru-baru ini, yang memprotes kuota lapangan pekerjaan pemerintah, menyerukan agar aksi protes dihentikan sementara selama 48 jam.

"Kami menangguhkan protes penutupan selama 48 jam," ucap Nahid Islam selaku pemimpin utama penyelenggara unjuk rasa, Mahasiswa Melawan Diskriminasi pada Senin (22/7), saat berbicara kepada AFP, Senin (22/7/2024).

"Kami menuntut selama periode ini, pemerintah mencabut jam malam, memulihkan internet, dan berhenti menargetkan mahasiswa pengunjuk rasa," cetusnya.

Seruan itu disampaikan Islam saat dirinya terbaring di ranjang rumah sakit setempat pada Senin (22/7) waktu setempat.

Aksi yang awalnya merupakan unjuk rasa menentang kuota penerimaan yang dipolitisasi untuk pekerjaan di pemerintahan Bangladesh, telah berkembang menjadi kerusuhan terburuk pada masa jabatan Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina, dengan menurut penghitungan AFP, sedikitnya 163 orang tewas dalam bentrokan.

Pada Minggu (21/7) waktu setempat, Mahkamah Agung Bangladesh mengurangi kuota perekrutan untuk kelompok tertentu, termasuk kuota untuk anak dan cucu "para pejuang kemerdekaan" dari perang pembebasan Bangladesh melawan Pakistan tahun 1971 silam.

"Kami memulai gerakan ini untuk mereformasi kuota. Tapi kami tidak ingin reformasi kuota dengan mengorbankan begitu banyak darah, begitu banyak pembunuhan, begitu banyak kerugian terhadap nyawa dan harta benda," tegas Islam dalam pernyataannya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork