Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selamat dari penembakan saat kampanye. Dokter yang merawatnya menjelaskan betapa tipisnya jarak peluru dari kepala Trump.
Penembakan terhadap Donald Trump itu terjadi saat calon Presiden dari Partai Republik tersebut berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024). Akibat insiden tersebut, satu orang peserta kampanye Trump tewas dan dua peserta lainnya terluka.
Sementara, pelaku bernama Thomas Matthew Crooks (20) tewas ditembak di tempat kejadian perkara (TKP) oleh agen Secret Service AS. Trump sendiri mengalami luka di telinga kanannya.
Terbaru, dokter yang merawat Trump mengatakan capres dari Partai Republik itu menderita luka tembak sepanjang 2 cm akibat tembakan yang terjadi pekan lalu. Dilansir AFP, Minggu (21/7/2024), memo dari mantan dokter Gedung Putih, Ronny Jackson, yang kini menjadi anggota parlemen sayap kanan garis keras dari Texas itu menjadi salah satu laporan rinci pertama mengenai cedera yang diderita Trump usai penembakan di Pennsylvania.
Dia menjelaskan betapa tipisnya peluru itu dari kepala Trump. Menurutnya, peluru hanya berjarak seperempat inci dari kepala Trump.
"Peluru itu lewat, kurang dari seperempat inci dari kepalanya, dan mengenai bagian atas telinga kanannya," tulis Jackson, yang mengatakan bahwa dia terbang menemui Trump di New Jersey pada malam hari usai penembakan terjadi dan melakukan perawatan telinganya sejak saat itu.
Dia mengatakan peluru mengakibatkan luka 2 cm yang meluas ke permukaan tulang rawan telinga Trump. Dia mengatakan ada pendaharan yang cukup banyak dan memicu pembengkakan di seluru telinga kanan bagian atas.
"Jejak peluru tersebut menimbulkan luka selebar 2 cm yang meluas hingga ke permukaan tulang rawan telinga. Awalnya terjadi pendarahan yang cukup banyak, kemudian diikuti pembengkakan yang nyata di seluruh telinga bagian atas," lanjutnya.
Dia mengatakan pembengkakan di telinga Trump sudah berkurang dan lukanya 'mulai berbutir dan sembuh dengan baik'. Hal itu disampaikan Jackson dalam memo yang diterbitkan oleh Trump di jaringan Truth Social miliknya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(haf/haf)