Demonstrasi Berdarah di Bangladesh Tewaskan Ratusan Orang

Demonstrasi Berdarah di Bangladesh Tewaskan Ratusan Orang

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 20 Jul 2024 21:34 WIB
Ribuan demonstran membakar stasiun TV di Bangladesh, 25 orang tewas: Tiga hal yang perlu diketahui
Demo ricuh berujung pertumpahan darah di Bangladesh. (BBC World)
Jakarta -

Bentrokan antara demonstran dengan aparat penegak hukum di Bangladesh semakin menegang. Insiden ini memakan ratusan korban jiwa.

Terakhir, tercatat 24 orang tewas di tiga rumah sakit di ibu kota Dhaka dan 6 lainnya di kota utara Rangpur. Sebelumnya tercatat ada 75 korban tewas. Namun data terbaru ada 115 orang yang tewas.

Unjuk rasa para mahasiswa di Bangladesh ini pada intinya memprotes kuota untuk pekerjaan pemerintah yang berlaku di negara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerusuhan berlangsung secara nasional ini dikobarkan oleh tingginya angka pengangguran di kalangan kaum muda Bangladesh. Diketahui bahwa nyaris seperlima dari total 170 juta jiwa penduduk Bangladesh tidak memiliki pekerjaan atau tidak mengenyam pendidikan.

Pemerintahan PM Hasina telah menghapus sistem kuota itu tahun 2018 lalu, namun pengadilan tinggi Bangladesh menerapkannya kembali bulan lalu.

ADVERTISEMENT

300 Polisi Terluka

Sedikitnya 300 personel Kepolisian Bangladesh mengalami luka-luka dalam bentrokan terbaru dengan para demonstran di beberapa lokasi di sekitar ibu kota Dhaka. Tentara Bangladesh pun dikerahkan untuk melakukan patroli dan menjaga keamanan di area yang dilanda bentrokan.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/7), bentrokan terbaru yang terjadi pada Jumat (19/7) waktu setempat juga memaksa Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina untuk membatalkan rencana kunjungan ke luar negeri.

Tindak kekerasan yang terjadi di wilayah Bangladesh sepanjang pekan ini, menurut penghitungan AFP yang didasarkan pada data kepolisian dan rumah sakit setempat, telah menewaskan sedikitnya 115 orang.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..

Pemberlakuan Jam Malam

Kini otoritas Bangladesh memberlakukan jam malam. Pihak militer juga dilibatkan untuk meredakan suasana.

"Pemerintah telah memutuskan untuk memberlakukan jam malam dan mengerahkan militer untuk membantu otoritas sipil," kata sekretaris pers Hasina, Nayeemul Islam Khan, kepada AFP.

Polisi melarang semua pertemuan publik dalam upaya mencegah lebih banyak kekerasan. "Kami melarang semua unjuk rasa, prosesi dan pertemuan publik di Dhaka hari ini," kata kepala polisi Habibur Rahman kepada AFP, seraya menambahkan bahwa langkah tersebut diperlukan untuk menjamin "keamanan publik".

Namun hal ini tidak menghentikan konfrontasi antara polisi dan pengunjuk rasa di sekitar Dhaka, meskipun telah ada pemutusan internet.

"Protes kami akan terus berlanjut," kata Sarwar Tushar, yang bergabung dalam demonstrasi di Dhaka.

"Kami ingin Sheikh Hasina segera mengundurkan diri. Pemerintah bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(azh/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads