Ngerinya Demo di Bangladesh Sampai Berjatuhan Puluhan Korban Jiwa

Ngerinya Demo di Bangladesh Sampai Berjatuhan Puluhan Korban Jiwa

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 19 Jul 2024 21:44 WIB
Ribuan demonstran membakar stasiun TV di Bangladesh, 25 orang tewas: Tiga hal yang perlu diketahui
Foto: Gambaran kerusuhan yang terjadi di Bangladesh (BBC World)
Jakarta -

Momen mengerikan terjadi saat aksi demo mahasiswa yang berlangsung di Dhaka, ibu kota Bangladesh berujung rusuh. Insiden ini bahkan menewaskan puluhan orang.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/7/2024), laporan kantor berita Prancis AFP menyebut jumlah korban tewas dalam unjuk rasa rusuh pada Kamis (18/7) waktu setempat telah bertambah menjadi sedikitnya 32 orang.

Laporan Reuters sendiri menyebut sedikitnya 13 orang tewas dalam unjuk rasa tersebut. Sedangkan laporan BBC menyebut 25 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam aksi protes tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Otoritas Bangladesh terpaksa menghentikan beberapa layanan seluler sejak Kamis (18/7) waktu setempat untuk mencoba meredam kerusuhan, namun menurut sejumlah saksi mata Reuters di Dhaka, gangguan itu telah menyebar ke seluruh wilayah negara tersebut pada Jumat (19/7) pagi waktu setempat.

Unjuk rasa para mahasiswa di Bangladesh ini pada intinya memprotes kuota untuk pekerjaan pemerintah yang berlaku di negara tersebut.

Apa penyebab demonstrasi ini? Baca halaman selanjutnya.

Penyebab Demonstrasi

Kerusuhan yang dilaporkan berlangsung secara nasional ini dikobarkan oleh tingginya angka pengangguran di kalangan kaum muda Bangladesh. Diketahui bahwa nyaris seperlima dari total 170 juta jiwa penduduk Bangladesh tidak memiliki pekerjaan atau tidak mengenyam pendidikan.

Kerusuhan yang mewarnai unjuk rasa mahasiswa pada Kamis (18/7) waktu setempat tercatat sebagai kerusuhan yang terbesar sejak Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina kembali terpilih memimpin Bangladesh pada awal tahun ini.

Dalam aksinya, para demonstran menuntut agar negara berhenti menyisihkan 30 persen pekerjaan pemerintah untuk keluarga dari orang-orang yang bertempur dalam perang kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan tahun 1971 silam.

Pemerintahan PM Hasina telah menghapus sistem kuota itu tahun 2018 lalu, namun pengadilan tinggi Bangladesh menerapkannya kembali bulan lalu.

Pemerintah Bangladesh telah mengajukan banding atas putusan pengadilan tinggi itu, dengan Mahkamah Agung telah menjatuhkan putusan untuk menangguhkan putusan pengadilan tinggi tersebut, sembari menunggu sidang banding yang diajukan pemerintah digelar pada 7 Agustus mendatang.

Sebagai upaya meredam kerusuhan, otoritas Bangladesh memberlakukan pembatasan telekomunikasi di wilayahnya. Panggilan telepon dari luar negeri sebagian besar tidak tersambung dan panggilan melalui internet tidak bisa dilakukan di wilayah Bangladesh.

Sejumlah situs berita lokal tidak diperbarui pada Jumat (19/7) pagi dan akun media sosial surat kabar lokal juga tidak aktif.

Serbu Stasiun TV

Laporan BBC sebelumnya menyebut bahwa ribuan demonstran menyerbu stasiun televisi negara BTV pada Kamis (18/7) malam. Dalam aksinya, para demonstran merusak perabotan, menghancurkan jendela dan lampu, serta membakar sebagian bangunan.

Menteri Penerangan Bangladesh mengatakan kepada BBC bahwa siaran telah dihentikan dan sebagian besar karyawan telah meninggalkan gedung, namun sebuah unggahan akun resmi BTV di Facebook memperingatkan "banyak" yang terjebak di dalam.

(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads