Komandan Senior Hamas Meregang Nyawa Usai Israel Serang Gaza

Komandan Senior Hamas Meregang Nyawa Usai Israel Serang Gaza

Tim detikcom - detikNews
Senin, 15 Jul 2024 22:04 WIB
Palestinians salvage wood to use for cooking from the rubble of collapsed buildings after the Israeli military withdrew from the Shujaiya neighbourhood, east of Gaza City on July 10, 2024, amid the ongoing conflict between Israel and the militant Hamas group. Israels army dropped thousands of leaflets over war-torn Gaza City on July 10, urging all residents to flee a heavy offensive through the main city of the besieged Palestinian territory. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP)
Bangunan di Gaza hancur akibat serangan Israel (Foto: AFP/OMAR AL-QATTAA)
Jakarta -

Militer Israel mengatakan komandan senior Hamas, Rafa Salama, tewas. Salama meregang nyawa dalam serangan terbaru Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Dilansir AFP, Senin (15/7/2024), sebuah pernyataan militer Israel mengatakan angkatan udara Israel "menyerang dan melenyapkan komandan Brigade Khan Yunis Hamas, Rafa Salama", dalam serangan pada hari Sabtu (13/7) lalu di Jalur Gaza selatan.

Pihak militer Israel mengatakan itu juga menargetkan Mohammed Deif, panglima militer kelompok milisi Palestina tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat Hamas mengatakan pada hari Minggu (14/7), bahwa Deif masih hidup dan mengawasi operasi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengakui bahwa "tidak ada kepastian" bahwa Deif telah terbunuh.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, 92 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka dalam serangan di kamp Al-Mawasi, tempat puluhan ribu pengungsi Palestina mengungsi.

ADVERTISEMENT

Militer Israel mengatakan serangannya pada hari Sabtu tersebut ditujukan ke Deif dan Salama di "area terbuka" yang "bukan kompleks tenda, namun kompleks operasional."

Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut Salama sebagai salah satu "rekan terdekat" Deif dan "salah satu dalang pembantaian 7 Oktober" di Israel selatan.

Disebutkan bahwa Salama bergabung dengan Hamas pada awal tahun 1990an, menjadi komandan batalion "dan memainkan peran penting" dalam penculikan tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2006. Shalit dibebaskan pada tahun 2011 dengan imbalan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.

Menurut militer Israel, Salama menjadi komandan Brigade Khan Yunis Hamas pada tahun 2016 dan bertanggung jawab atas peluncuran roket ke Israel dan "dua terowongan ofensif".

Israel Serang Sekolah di Kamp Pengungsian Gaza

Serangan Israel terus dilakukan di Gaza hingga kini, salah satunya di sekolah Abu Araban di kamp pengungsian Nuseirat, Gaza tengah. Akibat serangan itu, 15 orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya dilaporkan terluka.

Serangan terhadap situs Abu Araban yang dikelola PBB di Kamp Nuseirat adalah yang kelima terhadap sebuah sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan dalam delapan hari.

"Sekolah Abu Araban menampung ribuan pengungsi," kata juru bicara Badan Pertahanan Sipil di Gaza yang dikuasai Hamas, Mahmud Bassal, kepada AFP. Dia menambahkan bahwa sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang militan Hamas Palestina, yang dituduh sebagai teroris yang beroperasi di area gedung sekolah Abu Araban UNRWA di Nuseirat.

Dikatakan bahwa bangunan itu "berfungsi sebagai tempat persembunyian" dan basis untuk "serangan" terhadap pasukan Israel.

Gambar-gambar AFPTV menunjukkan bangunan tiga lantai itu berdiri, dengan pakaian dan selimut terbentang di atas pagarnya. Sebuah tembok berlogo PBB telah meledak, dan ruangan-ruangan di dalamnya rusak.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads