- PM Spanyol Kecam Standar Ganda Negara Barat untuk Gaza
Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mendesak negara-negara Barat untuk menolak "standar ganda" yang diberikan terhadap perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza selama sembilan bulan terakhir.
Seperti dilansir AFP, Kamis (11/7/2024), desakan itu disampaikan saat Sanchez menghadiri pertemuan puncak aliansi militer Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang digelar di Washington DC, Amerika Serikat (AS), pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanchez yang mewakili Spanyol turut bergabung dengan para pemimpin negara NATO lainnya dalam mendukung Ukraina, yang diinvasi militer Rusia.
- AS Kembali Pasok Bom Berat ke Israel Usai Sempat Ditangguhkan
Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden akan melanjutkan pengiriman pasokan bom seberat 500 pon atau setara 226 kilogram ke Israel, yang telah memicu kehancuran dan banyak kematian dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Namun demikian, Washington masih akan menangguhkan pengiriman pasokan bom seberat 2.000 pon atau setara 907 kilogram untuk Tel Aviv, karena kekhawatiran bom-bomb itu akan digunakan dalam serangan di area-area padat penduduk di Jalur Gaza.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (11/7/2024), otoritas AS pada Mei lalu menghentikan sementara pengiriman bom 2.000 pon dan 500 pon karena kekhawatiran atas dampak yang mungkin terjadi di Jalur Gaza saat perang berkecamuk sejak Oktober tahun lalu.
- Pertama di Dunia, Korsel Kerahkan Senjata Laser Tembak Jatuh Drone Korut
Korea Selatan (Korsel) akan mengerahkan senjata laser untuk menembak jatuh drone-drone yang dikirimkan Korea Utara (Korut) melintasi perbatasan pada tahun ini. Hal ini menjadikan Korsel sebagai negara pertama di dunia yang mengerahkan dan mengoperasikan senjata semacam itu di bidang militer.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (11/7/2024), rencana pengerahan senjata laser itu diumumkan oleh badan pengadaan senjata Korsel, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), dalam pernyataannya pada Kamis (11/7) waktu setempat.
Otoritas Seoul menyebut program senjata laser itu sebagai "Proyek StarWars".
(nvc/nvc)