Korea Selatan (Korsel) akan mengerahkan senjata laser untuk menembak jatuh drone-drone yang dikirimkan Korea Utara (Korut) melintasi perbatasan pada tahun ini. Hal ini menjadikan Korsel sebagai negara pertama di dunia yang mengerahkan dan mengoperasikan senjata semacam itu di bidang militer.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (11/7/2024), rencana pengerahan senjata laser itu diumumkan oleh badan pengadaan senjata Korsel, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), dalam pernyataannya pada Kamis (11/7) waktu setempat.
Otoritas Seoul menyebut program senjata laser itu sebagai "Proyek StarWars".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DAPA mengklaim bahwa senjata laser penghancur drone yang dikembangkan oleh militer Korsel dengan Hanwha Aerospace itu efektif dan murah, dengan biaya 2.000 Won (Rp 23.000) per tembakan, namun senyap dan tidak terlihat.
"Negara kita menjadi negara pertama di dunia yang mengerahkan dan mengoperasikan senjata laser, dan kemampuan respons militer kita terhadap provokasi drone Korea Utara akan semakin diperkuat," sebut DAPA dalam pernyataannya.
Disebutkan oleh DAPA bahwa senjata semacam itu menjadi pengubah permainan atau game changer di medan perang masa depan.
Juru bicara DAPA menjelaskan dalam sebuah pengarahan bahwa senjata laser itu menembak jatuh drone-drone yang sedang mengudara dengan membakar mesin atau peralatan listrik lainnya yang ada pada drone tersebut dengan pancaran cahaya selama 10-20 detik.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Korsel Gelar Latihan Militer di Perbatasan, Adik Kim Jong Un Geram