Dukungan yang diberikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kepada Israel, selama hampir sembilan bulan perang berkecamuk di Jalur Gaza, telah mendorong belasan pejabat AS mengundurkan diri.
Sejumlah pejabat Washington itu bahkan menuduh Biden menutup mata terhadap kekejaman Israel di daerah kantong Palestina tersebut. Demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (3/7/2024).
Pemerintahan Biden menyangkal tuduhan tersebut, merujuk pada kritikan yang dilontarkan Washington terhadap jatuhnya banyak korban sipil di Jalur Gaza dan upaya meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dilanda perang tersebut.
Otoritas kesehatan Gaza, dalam laporan terbaru, menyebut nyaris 38.000 orang tewas akibat rentetan serangan Israel sejak Oktober tahun lalu. Gempuran tanpa henti militer Tel Aviv itu memicu kehancuran dan kelaparan yang meluas di Jalur Gaza.
Israel melancarkan rentetan serangan terhadap Jalur Gaza untuk membalas serangan mengejutkan Hamas terhadap bagian selatan wilayahnya pada 7 Oktober tahun lalu, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.
Berikut daftar para pejabat AS yang mengundurkan diri sejauh ini:
1. Maryam Hassanein - Asisten Khusus pada Departemen Dalam Negeri AS
Hassanein mengundurkan diri dari jabatannya sebagai asisten khusus pada Departemen Dalam Negeri AS pada Selasa (2/7) waktu setempat. Dia mengecam kebijakan luar negeri Biden, yang digambarkannya sebagai kebijakan yang memungkinkan terjadinya genosida dan tidak manusiawi terhadap orang Arab dan Muslim. Israel telah membantah tuduhan genosida.
2. Mohammed Abu Hashem - Angkatan Udara AS
Abu Hashem yang merupakan warga AS keturunan Palestina, mengatakan bulan lalu bahwa dirinya mengakhiri kariernya selama 22 tahun di Angkatan Udara AS. Dia mengakui kehilangan kerabat-kerabatnya di Jalur Gaza dalam perang yang sedang berlangsung, termasuk seorang bibi yang terbunuh dalam serangan udara Israel pada Oktober tahun lalu.
3. Riley Rivermore - Insinyur Angkatan Udara AS
Livermore mengumumkan dirinya mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai insinyur Angkatan Udara AS pada pertengahan Juni lalu.
"Saya tidak ingin mengejarkan sesuatu yang bisa berbalik dan digunakan untuk membantai orang-orang yang tidak bersalah," ucapnya kepada situs berita Intercept.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Gedung Putih Akui Biden Tampil Buruk di Debat, Bahas Faktor Medis':
(nvc/ita)