Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati mengatakan bahwa negaranya saat ini dalam keadaan darurat perang. Hal ini disampaikannya seiring bentrokan antara Israel dan Hizbullah, meningkatkan kekhawatiran akan invasi Israel ke negara tersebut.
Mikati membuat pernyataan tersebut saat berkunjung ke Lebanon selatan pada hari Sabtu lalu, di mana ia mengatakan ia berharap perang tidak akan meluas. Demikian dilaporkan media Lebanon, National News Agency, seperti dilansir The New Arab, Senin (1/7/2024).
"Kami selalu menganjurkan perdamaian, dan pilihan kami adalah perdamaian dan penerapan Resolusi 1701. Israel harus menghentikan serangan berulang-ulangnya terhadap Lebanon, dan menghentikan perang di Gaza, dan setiap orang harus menerapkan Resolusi Internasional No. 2735," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Resolusi 1701 adalah seruan gencatan senjata antara kelompok perlawanan Hizbullah di Lebanon dan Israel yang menghentikan peperangan kedua negara pada 2006 silam.
Sementara Resolusi 2735 adalah seruan untuk mengimplementasikan gencatan senjata tiga fase di Jalur Gaza, yang mencakup pertukaran sandera dan menekankan pentingnya solusi dua negara.
"Kami bersama rakyat kami. Kelompok perlawanan melakukan tugasnya, pemerintah Lebanon melakukan tugasnya, dan tujuan kami adalah melindungi negara dalam segala hal," tambah Mikati.
Lihat juga Video 'Hamas: Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Belum Ada Kemajuan':
Pernyataannya ini disampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi Israel ke Lebanon, setelah meningkatnya intensitas bentrokan antara Israel dan Hizbullah, serta retorika dari kedua belah pihak. Belum lama ini, militer Israel menyatakan telah menyetujui rencana invasi ke Lebanon jika diminta.
Menurut Times of Israel, dua rumah sakit di Lebanon utara saat ini berada dalam siaga tinggi atas potensi pecahnya perang antara Israel dan Hizbullah.
Bentrokan antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung sejak 8 Oktober tahun lalu, menyusul pecahnya perang terbaru Israel di Gaza. Belakangan semakin banyak negara yang memperingatkan warganya untuk meninggalkan Lebanon, termasuk Irlandia, Kuwait, dan Jerman. Sementara Kanada dan AS tengah melakukan persiapan evakuasi jika terjadi perang.
Lihat Video 'Hamas: Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Belum Ada Kemajuan':