Sudah tiga kali dalam sebulan terakhir ini tentara Korea Utara menerobos tapal batas selatannya. Kejadian ini tentu direspons pihak Korea Selatan. Berikut rangkumannya.
Pertama, 9 Juni lalu, Korea Selatan melaporkan ada sejumlah tentara Korea Utara melampaui batas. Saat itu, kedua negara sedang bersitegang oleh balon-balon sampah dari Korut menyulut emosi politik bilateral, dibalas dengan propaganda Korsel lewat lagu-lagu K-Pop.
"Beberapa tentara Korea Utara yang bekerja di DMZ di front tengah sempat melintasi Garis Demarkasi Militer," kata militer Korsel, JCS dalam sebuah pernyataan, dikutip dari kantor berita AFP, mengacu pada garis kendali di perbatasan antara kedua Korea yang dijaga ketat.
"Setelah militer kami mengeluarkan siaran peringatan dan tembakan peringatan, mereka mundur ke utara," katanya, seraya menambahkan bahwa insiden itu terjadi pada 9 Juni lalu.
Setelah itu, Korsel memantau tak ada lagi pergerakan tentara Korut yang perlu dikhawatirkannya. Korsel terus memantau ke arah utara.
Ternyata, tak selang berapa lama, terjadi lagi peristiwa tentara Korut melewati tapal batas ke selatan.
Simak soal peristiwa kedua saat tentara Korut melewati lagi perbatasan negara area Korsel, di halaman selanjutnya:
(dnu/dnu)