Tegang di China Selatan Usai Kapal Filipina-China Bertabrakan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 18 Jun 2024 08:37 WIB
Penampakan Kapal China-Filipina Tabrakan di Laut China Selatan (Foto: Philippine Coast Guard via REUTERS)
Jakarta -

Suasana tegang terjadi di Laut China Selatan usai kapal pengangkut pasokan milik Filipina bertabrakan dengan kapal Penjaga Pantai China. Beijing menuduh kapal Manila itu mengabaikan banyak peringatannya.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (17/6/2024), tabrakan kapal Filipiha dan China itu terjadi di dekat Kepulauan Spratly yang menjadi sengketa di Laut China Selatan.

China diketahui mengklaim hampir seluruh wilayah perairan Laut China Selatan, mengesampingkan klaim-klaim serupa dari beberapa negara Asia Tenggara termasuk Filipina. China juga mengabaikan keputusan internasional yang menyatakan klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

Beijing mengerahkan kapal-kapal Penjaga Pantai mereka dan kapal lainnya untuk berpatroli di perairan tersebut dan telah mengubah beberapa terumbu karang menjadi pulau buatan yang dimiliterisasi. Kapal-kapal China dan Filipina telah beberapa kali terlibat serangkaian konfrontasi di perairan sengketa tersebut.

Pada Sabtu (15/6) waktu setempat, aturan baru Otoritas Penjaga Pantai China yang bisa menahan warga negara asing (WNA) atas dugaan masuk tanpa izin di wilayah perairan sengketa mulai berlaku. Berdasarkan aturan baru itu, seorang WNA bisa ditahan tanpa persidangan selama 60 hari oleh Beijing.

Otoritas Penjaga Pantai China dalam pernyataannya pada Senin (17/6) waktu setempat menuduh kapal pasokan Filipina mengabaikan peringatan dari pihaknya dan mendekati kapal patroli Beijing secara tidak profesional.

"Kapal pasokan ulang Filipina mengabaikan banyak peringatan serius dari pihak China," ucap Otoritas Penjaga Pantai Beijing dalam pernyataannya.

"Kapal itu mendekati... kapal China dengan cara yang tidak profesional, sehingga mengakibatkan tabrakan," jelas pernyataan tersebut.

Tidak disebutkan lebih lanjut soal korban jiwa atau kerusakan akibat insiden tabrakan kedua kapal tersebut.

Beijing menuduh kapal Manila itu telah "secara ilegal menerobos masuk ke lautan dekat Karang Ren'ai di Kepulauan Nansha China" -- merujuk pada nama China untuk Kepulauan Spratly.

"Penjaga Pantai China mengambil tindakan pengendalian terhadap kapal Filipina sesuai dengan hukum," imbuh pernyataan Otoritas Penjaga Pantai China.

Simak tanggapan Filipina pada halaman berikut.

Lihat juga Video: Kecam Aksi Kapal Penjaga Pantai China di LCS, Australia: Ganggu Stabilitas!






(lir/lir)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork