Pengakuan Hakim Agung AS Terima Hadiah 4 Tiket Beyonce-Menginap di Bali

Pengakuan Hakim Agung AS Terima Hadiah 4 Tiket Beyonce-Menginap di Bali

Haris Fadhil - detikNews
Minggu, 09 Jun 2024 16:49 WIB
U.S. Supreme Court justices pose for their group portrait at the Supreme Court in Washington, U.S., October 7, 2022. REUTERS/Evelyn Hockstein/File Photo
Hakim Agung AS (Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein/File Photo)
Washington DC -

Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) menyerahkan formulir pengungkapan tahunan keuangan tahun 2023. Mereka mengakui menerima berbagai hadiah, termasuk menginap di hotel di Bali, tiket konser Beyonce, serta uang muka buku hampir USD 1,6 juta dan royalti.

Dilansir Reuters, Minggu (9/6/2024), Hakim Konservatif Clarence Thomas, yang mendapat kecaman karena gagal mengungkapkan hadiah dari pengusaha dan donor Partai Republik Harlan Crow, merevisi formulir tahun 2019 untuk mengakui bahwa dia menerima 'makanan dan penginapan' di sebuah hotel di Bali dan di klub California.

Thomas melaporkan tidak ada perjalanan yang dilakukannya pada tahun 2023 setelah mengungkapkan perjalanan ke Dallas, Texas dan Pegunungan Adirondack di New York pada tahun 2022. Dia mengutip kekhawatiran keamanan setelah bocornya keputusan pengadilan pada tahun 2022 untuk membatalkan hak konstitusional atas aborsi untuk membenarkan perlunya melakukan perjalanan secara pribadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hakim Liberal Kentaji Brown Jackson mengakui dia menerima empat tiket konser dari superstar musik BeyoncΓ© Knowles-Carter. Total harga tiket itu senilai USD 3.711. Selain tiket Beyonce, Jackson mengatakan dia menerima karya seni untuk kamarnya senilai USD 12.500.

Pengungkapan ini juga menunjukkan betapa menguntungkannya penerbitan buku bagi anggota badan peradilan tertinggi AS itu. Uang muka untuk memoar Jackson 'Lovely One, opens new tab,' yang dijadwalkan dirilis pada bulan September, dilaporkan mencapai USD 893.750.

ADVERTISEMENT

Berikutnya, Hakim konservatif Samuel Alito, yang mendapat kecaman karena laporan soal kaitannya dengan upaya Donald Trump membatalkan kekalahan dalam pemilu tahun 2020, mendapat perpanjangan 90 hari dalam pengajuannya.

Alito, anggota Mahkamah Agung yang mayoritas konservatif (enam berbanding tiga), terlibat dalam kontroversi etika setelah menolak mengundurkan diri dari dua kasus yang tertunda terkait Pemilu 2020 dan serangan terhadap Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021. Alito mengatakan bendera tersebut dikibarkan di rumahnya oleh istrinya dan tidak satu pun dari mereka mengetahui bahwa bendera tersebut terkait dengan gerakan 'Hentikan Pencurian' yang diusung Trump.

Pengajuan tersebut menunjukkan pendapatan dari luar gaji, hadiah dan transaksi investasi para hakim tahun lalu. Mereka diawasi secara ketat karena para hakim menghadapi pengawasan yang semakin ketat atas etika menyusul terungkapnya beberapa dari mereka tidak melaporkan perjalanan mewah, termasuk dengan jet pribadi, dan transaksi real estate.

Hakim Konservatif Brett Kavanaugh juga mendaftarkan 'pendapatan royalti' buku dari Javelin Group dan Regnery Publishing seharga USD 340.000. Situs berita Axios melaporkan pada hari Kamis bahwa Kavanaugh sedang menulis memoar, yang diperkirakan akan diterbitkan pada tahun 2025 atau 2026.

Hakim Konservatif Neil Gorsuch melaporkan royalti buku sebesar USD 250.000, begitu pula Hakim liberal Sonia Sotomayor yang melaporkan hampir USD 87.000. Hasil penerbitan menambah gaji hakim. Tahun ini delapan hakim asosiasi akan menerima USD 298.500, dengan Ketua Hakim John Roberts mendapatkan USD 312.200.

Di bawah tekanan dari banyaknya kritik terhadap standar etika, para hakim pada bulan November mengadopsi kode etik pertama mereka. Kritikus dan beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat mengatakan bahwa kode etik tidak cukup untuk mendorong transparansi.

Simak juga Video 'Kedubes AS di Lebanon Dihujani Tembakan, Pelaku Diamankan':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads