Kementerian Pertahanan Taiwan pada Selasa (4/6) mengatakan pihaknya telah mendeteksi 23 pesawat militer China di sekitar pulau itu dalam waktu kurang dari tiga jam.
China mempertahankan kehadiran militer hampir setiap hari di sekitar Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
"Sejak pukul 08.20 (0020 GMT), kami secara berturut-turut telah mendeteksi total 23 pesawat... termasuk 16 yang melintasi garis median," kata Kementerian Pertahanan Taiwan, mengacu pada garis yang membagi dua Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari China.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/6/2024), pernyataan kementerian yang dikeluarkan pada pukul 10:40 waktu setempat menyebutkan bahwa pesawat-pesawat militer China tersebut termasuk jet tempur, pesawat angkut, dan drone.
Militer Taiwan menggunakan metode pengawasan dan pengintaian intelijen gabungan untuk memantau situasi secara seksama.
Sebelumnya China juga mengerahkan 19 pesawat, delapan kapal angkatan laut, dan empat kapal penjaga pantainya di sekitar Taiwan dalam periode 24 jam yang berakhir pada pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Selasa (4/6), menurut laporan harian Taipei.
Ketegangan di selat tersebut telah meningkat sejak pelantikan Presiden baru Taiwan Lai Ching-te pada tanggal 20 Mei.
Pemerintah China mengatakan pidato pelantikannya - di mana ia bersumpah untuk membela demokrasi dan kebebasan Taiwan - mirip dengan "pengakuan kemerdekaan Taiwan".
Tiga hari kemudian, militer China melancarkan latihan perang di sekitar Taiwan, mengelilingi pulau itu dengan pesawat tempur dan kapal sebagai "hukuman" atas "tindakan separatis".
Pemerintah China telah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mengambil alih Taiwan.
Simak juga 'Saat Kericuhan di Parlemen Taiwan, Anggota Dewan Adu Jotos dan Saling Tarik':
(ita/ita)