Kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman melancarkan serangan terhadap lima kapal sekaligus di perairan Samudra Hindia dan Laut Merah. Dua kapal di antaranya yang diserang oleh Houthi di Laut Merah merupakan kapal penghancur milik militer Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (28/5/2024), kelompok Houthi yang didukung oleh Iran ini, pada Senin (27/5) waktu setempat, mengidentifikasi kapal-kapal yang diserang pasukannya sebagai Larego Desert dan MSC Mechela di Samudra Hindia, dan kapal Minerva Lisa di Laut Merah.
Houthi tidak menyebut secara spesifik nama dua kapal penghancur AS yang mereka serang di Laut Merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada tanggapan resmi dari perusahaan pelayaran yang mengelola kapal-kapal itu maupun dari militer AS atas klaim serangan Houthi tersebut.
Juru bicara Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya tidak merinci kapan tepatnya serangan-serangan itu dilancarkan. Namun dia menyebut dalam pidatonya yang disiarkan televisi afiliasi Houthi bahwa kelompoknya telah menggunakan rudal dalam serangan terhadap kapal dagang dan menggunakan drone dalam serangan terhadap kapal-kapal AS.
Kelompok Houthi telah berulang kali melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal di Laut Merah sejak November tahun lalu, sebelum memperluas serangannya hingga ke Samudra Hindia.
Houthi juga telah menegaskan akan menyerang kapal apa pun yang berlayar menuju ke pelabuhan Israel, bahkan kapal-kapal yang ada di Laut Mediterania.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Serangan-serangan Houthi telah memaksa perusahaan pengiriman barang untuk mengubah rute kargo ke jalur yang lebih lama dan lebih memakan biaya di sekitar wilayah Afrika bagian selatan.
Serangan itu juga memicu kekhawatiran akan meluasnya perang yang berkecamuk antara Israel-Hamas di Jalur Gaza dan mengganggu stabilitas Timur Tengah.
AS dan Inggris telah melancarkan serangan terhadap target-target Houthi, termasuk di wilayah Yaman, sebagai pembalasan atas serangan mereka.