Kepolisian Israel telah meluncurkan penyelidikan terhadap massa atau para aktivis sayap kanan yang mencegat dan menggeledah setidaknya tujuh truk bantuan kemanusiaan yang bergerak menuju ke Jalur Gaza. Sejumlah tersangka dilaporkan telah ditangkap terkait aksi anarkis tersebut.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (15/5/2024), kerumunan orang yang mencakup para remaja dan pemuda Israel menyerang konvoi truk pengangkut bantuan kemanusiaan yang datang dari Yordania, pada Senin (13/5) waktu setempat, di dekat perlintasan Tarqumya dengan Tepi Barat.
Para penyerang merampas dan melemparkan muatan makanan yang diangkut truk-truk itu, termasuk sereal, beras, tepung, biskuit dan sup kering beku, ke atas tanah dan menginjak-injaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian Israel, dalam pernyataan pada Selasa (14/5) waktu setempat, mengumumkan pihaknya telah "membuka penyelidikan yang berujung penangkapan beberapa tersangka".
Disebutkan bahwa penyelidikan itu didasarkan atas dugaan perilaku yang menyebabkan "gangguan ketertiban umum".
Sejumlah foto dan rekaman video yang dipublikasikan oleh AFP menunjukkan truk-truk kosong dengan produk makanan berserakan di jalanan sekitarnya. Beberapa foto lainnya yang diunggah ke media sosial menunjukkan truk-truk dibakar di dekat titik perlintasan perbatasan.
Media lokal Israel melaporkan bahwa serangan itu didalangi oleh para aktivis dari kelompok bernama Tsav 9, yang diketahui sudah berulang kali memblokir truk bantuan yang menuju ke Jalur Gaza.
"Kami memiliki sandera di Gaza dan tidak ada bantuan kemanusiaan yang boleh masuk sebelum para sandera kami keluar dengan selamat, ke rumah-rumah mereka," tegas salah satu aktivis sayap kanan Israel bernama Hana Giat.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Giat mengatakan bahwa kelompoknya menghentikan konvoi truk pada Senin (13/5) waktu setempat, tepat pada Hari Memorial Israel, untuk mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan jatuh ke tangan Hamas.
Dia menyebut Hamas "mencoba membunuh tentara-tentara dan warga Israel lainnya" dan berjanji akan "melakukannya lagi dan lagi".
AS Sebut Aksi Mencegat-Menggeledah Truk Bantuan Gaza 'Biadab'
Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, menyuarakan keprihatinan atas aksi penyerangan semacam itu. Washington menyebut tindakan para aktivis sayap kanan Israel itu sebagai "kebiadaban total" dan memperingatkan Tel Aviv untuk mengambil lebih banyak tindakan dalam melindungi dan membantu warga Palestina.
"Sungguh kebiadaban total bahwa ada orang-orang yang menyerang dan menjarah konvoi yang datang dari Yordania, hendak menuju ke Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan," ucap penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan dalam tanggapannya.
"Kami sedang mencari cara untuk merespons hal ini," imbuhnya.
"Kami juga telah menyampaikan kekhawatiran kami pada level tertinggi pemerintahan Israel dan ini adalah hal yang tidak membuat kami ragu -- ini adalah perilaku yang benar-benar tidak bisa diterima," tegas Sullivan.