PBB Ungkap 56 Persen Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan-Anak

PBB Ungkap 56 Persen Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan-Anak

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Mei 2024 10:30 WIB
Palestinians mourn relatives killed in the Israeli bombardment on Rafah, Gaza Strip, Thursday, Dec. 7, 2023. AP Photo/Hatem Ali)
Ilustrasi -- Warga Gaza kehilangan anggota keluarganya dalam perang yang berkecamuk antara Hamas dan israel (dok. AP/Hatem Ali)
Jenewa -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut perempuan dan anak-anak menyumbang 56 persen dari total puluhan ribu korban tewas dalam perang yang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Seperti dilansir AFP, Rabu (15/5/2024), pernyataan PBB itu disampaikan di tengah kontroversi mengenai jumlah korban tewas yang dirilis Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai kelompok Hamas.

PBB mengklarifikasi rincian terbaru mengenai jumlah korban tewas di Jalur Gaza, setelah Israel mengecam badan dunia itu karena "membeo... pesan-pesan propaganda Hamas".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapa pun yang mengandalkan data palsu dari organisasi teroris untuk mempromosikan pencemaran nama baik terhadap Israel adalah antisemit dan mendukung terorisme," tuding Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan via media sosial X pada Senin (13/5) malam waktu setempat.

Karena kurangnya akses, badan-badan PBB sejak awal perang Gaza pada 7 Oktober tahun lalu mengandalkan jumlah korban tewas yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.

ADVERTISEMENT

Hal ini menuai kritikan Israel. Namun PBB menegaskan bahwa jumlah korban yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Gaza sebelum perang dianggap bisa diandalkan, dan menyatakan pihaknya akan berusaha untuk memverifikasi angka-angka tersebut "bila kondisinya memungkinkan".

Pada Selasa (14/5) waktu setempat, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 35.173 orang tewas di daerah kantong Palestina tersebut akibat operasi militer Israel sejak Oktober tahun lalu. Otoritas Gaza secara konsisten menyebut sebagian korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak.

Namun rincian terbaru yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza dan diterbitkan oleh PBB pekan lalu tampaknya menimbulkan keraguan terhadap pernyataan itu.

Simak Video 'Aksi Militer Hamas Keluar dari Terowongan Lalu Ledakkan Tank Israel':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa hingga 30 April lalu, pihaknya telah mengidentifikasi secara lengkap hampir 25.000 orang yang tewas. Disebutkan juga bahwa elemen identifikasi lainnya hilang untuk hampir 10.000 korban tewas lainnya.

Dari para korban yang teridentifikasi sepenuhnya, disebutkan bahwa sebanyak 40 persen berjenis kelamin laki-laki, 20 persen berjenis kelamin perempuan dan 32 persen merupakan anak-anak, sementara delapan persen lainnya adalah lansia -- kategori yang tidak dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Christian Lindmeier, saat berbicara kepada wartawan di Jenewa pada Selasa (14/5) waktu setempat menyebut rincian terbaru itu sebagai "yang paling komprehensif" sejauh ini.

Lindmeier mengatakan bahwa dengan menerapkan rasio yang sama terhadap jumlah korban yang tidak teridentifikasi dan dengan asumsi perempuan mewakili separuh jumlah lansia, maka bisa diperkirakan bahwa setidaknya "56 persen perempuan dan anak-anak" termasuk di antara lebih dari 35.000 korban tewas.

Dan hal itu, menurutnya, tidak memperhitungkan kemungkinan adanya lebih banyak perempuan dan anak-anak di antara ribuan korban yang diyakini masih tertimbun reruntuhan bangunan di Jalur Gaza "karena merekalah yang biasanya tinggal di rumah".

Jadi dari "perhitungan statistik minimum", sebut Lindmeier, "ada 60 persen perempuan dan anak-anak".

Simak Video 'Aksi Militer Hamas Keluar dari Terowongan Lalu Ledakkan Tank Israel':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads