Majelis Umum PBB mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh badan dunia itu. Amerika Serikat (AS) mengakui penggunaan senjata, yang dipasok pihaknya kepada Israel, mungkin telah melanggar hukum kemanusiaan internasional selama operasi militer di Jalur Gaza.
Mayoritas anggota Majelis Umum PBB, dalam voting pada Jumat (10/5), mengakui Palestina memenuhi syarat untuk bergabung dengan PBB, dan merekomendasikan Dewan Keamanan PBB untuk "mempertimbangkan kembali masalah ini dengan baik".
Sementara itu, pengakuan Washington soal kemungkinan Tel Aviv melanggar hukum internasional terkait perang di Jalur Gaza itu menjadi kritikan paling tajam dari AS terhadap Israel, sekutu dekatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (11/5/2024):
- Tank-tank Israel Kepung Sebagian Wilayah Rafah!
Tank-tank militer Israel menguasai jalanan utama yang membagi bagian timur dan barat wilayah Rafah, Jalur Gaza, pada Jumat (10/5) waktu setempat. Dengan langkah itu, maka militer Israel secara efektif telah mengepung seluruh sisi timur kota perbatasan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (11/5/2024), warga Palestina yang berada di Rafah menggambarkan rentetan ledakan dan tembakan terdengar nyaris terus-menerus di wilayah timur dan timur laut kota tersebut pada Jumat (10/5) waktu setempat.
Pasukan Israel dilaporkan terlibat pertempuran sengit dengan militan-militan dari Hamas dan Jihad Islam di wilayah tersebut.
- Majelis Umum PBB Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan dukungan mutlak terhadap upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dalam voting yang digelar pada Jumat (10/5) waktu setempat.
Mayoritas anggota Majelis Umum PBB mengakui Palestina memenuhi syarat untuk bergabung dengan badan dunia itu, dan merekomendasikan Dewan Keamanan PBB untuk "mempertimbangkan kembali masalah ini dengan baik".
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (11/5/2024), voting terbaru yang digelar Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara menjadi "survei global" untuk dukungan terhadap upaya Palestina menjadi anggota penuh PBB, setelah Amerika Serikat (AS) memveto upaya itu di Dewan Keamanan PBB bulan lalu.
- Disengat Ratusan Tawon Saat Operasi di Gaza, 12 Tentara Israel Masuk RS
Pasukan Israel mengalami insiden yang tidak biasa saat melaksanakan operasi militer di wilayah Jalur Gaza bagian selatan. Mereka disengat ratusan tawon saat tank mereka melindas sarang serangga tersebut, hingga membuat 12 tentara di antaranya harus dirawat di rumah sakit.
Seperti dilansir The Times of Israel, Sabtu (11/5/2024), Angkatan Bersenjata Israel (IDF) atau militer Israel dalam pernyataannya menyebut 12 tentaranya mengalami luka-luka usai disengat kawanan tawon yang marah di area Jalur Gaza bagian selatan pada Jumat (10/5) waktu setempat.
Sebanyak 10 tentara di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Sheba di Tel Aviv untuk mendapatkan perawatan medis. Salah satu tentara bahkan dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU) akibat luka sengatan tawon yang dideritanya.
- Biden Ancam Setop Pasok Senjata, Netanyahu: Israel Siap Perang Pakai Kuku!
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan tetap bisa menang dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza meskipun harus bertempur dengan memakai "kuku", setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan menghentikan pasokan senjata ke sekutunya.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/5/2024), serangan darat yang terhadap Rafah di Jalur Gaza bagian selatan yang sejak lama digaungkan Israel, telah dimulai pekan ini dengan diawali perintah evakuasi warga sipil yang diikuti serangan terbatas pasukan Tel Aviv.
Israel bersikeras menegaskan bahwa mereka tidak bisa memenangkan perang tanpa melancarkan serangan darat terhadap Rafah, untuk melenyapkan ribuan militan Hamas yang bersembunyi di sana, dan guna membebaskan puluhan sandera yang masih ditahan.
- AS Akui Penggunaan Senjata Israel di Gaza Langgar Hukum Internasional
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui penggunaan senjata yang dipasok pihaknya kepada Israel mungkin telah melanggar hukum kemanusiaan internasional selama operasi militer di Jalur Gaza. Pengakuan ini menjadi kritikan paling tajam dari Washington terhadap Tel Aviv, sekutu dekatnya.
Namun, seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/5/2024), otoritas AS tidak memberikan penilaian yang lebih tegas, dengan mengatakan bahwa karena kekacauan akibat perang di Jalur Gaza, pihaknya tidak bisa memverifikasi kejadian-kejadian spesifik di mana penggunaan senjata oleh Israel mungkin terlibat dalam pelanggaran.
Penilaian oleh Washington itu disampaikan dalam laporan setebal 46 halaman yang dirilis Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (10/5) waktu setempat untuk Kongres AS, sesuai Memorandum Keamanan Nasional (NSM) yang diterbitkan Biden pada awal Februari lalu.