Tank-tank Israel Kepung Sebagian Wilayah Rafah!

Tank-tank Israel Kepung Sebagian Wilayah Rafah!

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 11 Mei 2024 09:31 WIB
This handout picture released by the Israeli army shows the 401st Brigade’s combat team tanks entering the Palestinian side of the Rafah border crossing between Gaza and Egypt in the southern Gaza Strip on May 7, 2024. (AFP)
Ilustrasi -- Momen tank-tank Israel memasuki wilayah Rafah di sisi perbatasan Gaza (dok. AFP)
Rafah -

Tank-tank militer Israel menguasai jalanan utama yang membagi bagian timur dan barat wilayah Rafah, Jalur Gaza, pada Jumat (10/5) waktu setempat. Dengan langkah itu, maka militer Israel secara efektif telah mengepung seluruh sisi timur kota perbatasan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir tersebut.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (11/5/2024), warga Palestina yang berada di Rafah menggambarkan rentetan ledakan dan tembakan terdengar nyaris terus-menerus di wilayah timur dan timur laut kota tersebut pada Jumat (10/5) waktu setempat.

Pasukan Israel dilaporkan terlibat pertempuran sengit dengan militan-militan dari Hamas dan Jihad Islam di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas, dalam pernyataannya, mengklaim pasukannya menyergap tank-tank Israel di dekat sebuah masjid di sebelah timur Rafah. Hal ini menandai bahwa militer Tel Aviv telah melakukan penetrasi sejauh beberapa kilometer dari bagian timur ke pinggiran area tersebut.

Israel sebelumnya memerintahkan warga sipil untuk mengungsi dari bagian timur Rafah. Perintah itu memaksa puluhan ribu orang mencari tempat perlindungan di luar kota Rafah, yang sebelumnya menjadi tempat mengungsi bagi lebih dari satu juta orang yang menghindari gempuran Israel di wilayah lainnya Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Tel Aviv menegaskan mereka tidak bisa memenangkan perang tanpa menyerang Rafah, untuk melenyapkan ribuan militan Hamas yang diyakini bersembunyi di sana. Sedangkan Hamas mengatakan pasukannya akan bertempur untuk mempertahankan Rafah.

Badan-badan bantuan kemanusiaan menyebut pertempuran di Rafah membahayakan ratusan ribu warga sipil yang sudah kehilangan tempat tinggal.

"Ini tidak aman, seluruh wilayah Rafah tidak aman karena peluru-peluru tank mendarat di mana-mana sejak kemarin," tutur Abu Hassan (50), salah satu warga Tel al-Sultan, Rafah bagian barat, saat berbicara kepada Reuters via aplikasi pesan.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Pasokan Bom AS Disetop, Netanyahu Berharap Bisa Rujuk dengan Biden':

[Gambas:Video 20detik]



"Saya berusaha untuk pergi tapi saya tidak mampu membayar 2.000 Shekel untuk membeli tenda bagi keluarga saya. Ada peningkatan perpindahan orang-orang keluar dari Rafah bahkan dari wilayah barat, meskipun area itu tidak ditetapkan sebagai zona merah oleh pendudukan," ucapnya.

"Tentara (Israel) menargetkan seluruh Rafah, tidak hanya area di timur dengan gempuran tank dan serangan udara," imbuh Hassan.

Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim pasukannya di area Rafah bagian timur telah menemukan beberapa terowongan dan pasukan yang didukung oleh serangan udara sedang bertempur dari jarak dekat dengan sekelompok petempur Hamas, hingga menewaskan beberapa militan itu.

Disebutkan juga bahwa jet-jet tempur Israel menghantam beberapa area yang menjadi lokasi roket dan mortir ditembakkan ke arah Israel dalam beberapa hari terakhir, termasuk di perlintasan perbatasan Kerem Shalom.

Tank-tank Israel sebelumnya menutup area Rafah bagian timur dari area selatan, merebut dan menutup satu-satunya perlintasan perbatasan yang menghubungkan Jalur Gaza dan Mesir.

Pergerakan militer Israel dilaporkan pada Jumat (10/5) waktu setempat menuju ke ruas jalanan Salahuddin yang membagi dua area perlintasan perbatasan Rafah. Langkah itu menandai bahwa pasukan Tel Aviv telah berhasil melakukan pengepungan "zona merah" di mana mereka memerintahkan warga sipil mengungsi.

Prospek serangan darat terhadap Rafah pekan ini telah memicu salah satu perpecahan terbesar selama beberapa generasi antara Israel dan Amerika Serikat (AS), sekutu terdekatnya, yang telah menunda pengiriman bom ke Tel Aviv untuk pertama kalinya sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktobet tahun lalu.

Presiden AS Joe Biden bahkan mengancam akan menghentikan pasokan senjata ke Israel jika sekutunya itu tetap melancarkan serangan darat secara besar-besaran terhadap Rafah, yang berarti mengabaikan seruan Washington untuk menahan serangan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads