Biden Ancam Setop Pasok Senjata, Netanyahu: Israel Siap Perang Pakai Kuku!

Biden Ancam Setop Pasok Senjata, Netanyahu: Israel Siap Perang Pakai Kuku!

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 11 Mei 2024 13:12 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu addresses the Conference of Presidents of Major American Jewish Organizations, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Jerusalem, February 18, 2024. REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo Purchase Licensing Rights
PM Israel Benjamin Netanyahu (dok. REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo Purchase Licensing Rights)
Tel Aviv -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan tetap bisa menang dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza meskipun harus bertempur dengan memakai "kuku", setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan menghentikan pasokan senjata ke sekutunya.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/5/2024), serangan darat yang terhadap Rafah di Jalur Gaza bagian selatan yang sejak lama digaungkan Israel, telah dimulai pekan ini dengan diawali perintah evakuasi warga sipil yang diikuti serangan terbatas pasukan Tel Aviv.

Israel bersikeras menegaskan bahwa mereka tidak bisa memenangkan perang tanpa melancarkan serangan darat terhadap Rafah, untuk melenyapkan ribuan militan Hamas yang bersembunyi di sana, dan guna membebaskan puluhan sandera yang masih ditahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun di sisi lain, serangan darat Tel Aviv itu memicu kekhawatiran global mengingat Rafah menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina yang menghindari rentetan serangan Israel di wilayah Jalur Gaza lainnya.

Pemerintahan Biden berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak bisa mendukung invasi darat besar-besaran Israel, sekutunya, terhadap Rafah karena tidak adanya rencana kredibel dari Tel Aviv untuk melindungi non-kombatan di sana.

ADVERTISEMENT

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, AS menangguhkan pasokan bom berat untuk Israel sejak pekan lalu. Tidak hanya itu, Biden juga secara terang-terangan melontarkan ancaman bahwa Washington bisa saja menghentikan pasokan senjata jika Tel Aviv tetap bersikeras menginvasi Rafah.

Menanggapi ancaman itu, Netanyahu yang awalnya bungkam, akhirnya memberikan tanggapannya.

"Jika kami harus berdiri sendiri, kami akan berdiri sendiri," tegasnya tanpa merujuk secara spesifik pada keputusan AS menangguhkan pasokan bom untuk Israel dan ancaman Biden.

"Jika memang harus, kami akan bertempur dengan kuku jari kami," ucap Netanyahu dalam pernyataan via video.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Pasokan Bom AS Disetop, Netanyahu Berharap Bisa Rujuk dengan Biden':

[Gambas:Video 20detik]



"Tetapi kami memiliki lebih dari sekadar kuku jari kami, dan dengan kekuatan semangat, dengan pertolongan Tuhan, bersama-sama kami akan menang," cetusnya.

Namun demikian, dalam wawancara dengan televisi AS, Netanyahu melontarkan harapan agar dirinya dan Biden bisa mengatasi perbedaan pendapat di antara mereka terkait perang Gaza.

"Kami sering kali mencapai kesepakatan, namun ada pula perbedaan pendapat. Kami sebelumnya telah mampu mengatasinya. Saya berharap kami sekarang bisa mengatasinya juga, tapi kami akan melakukan apa pun yang harus kami lakukan untuk melindungi negara kami," ujar Netanyahu dalam wawancara dengan program televisi AS "Dr Phil Primetime".

Pernyataan Netanyahu itu didukung oleh pernyataan terpisah dari dua anggota kabinet perang Israel, yakni Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant dan mantan Menhan Benny Gantz.

"Kami akan berdiri teguh, kami akan mencapai tujuan kami -- kami akan menghantam Hamas, kami akan menghantam Hizbullah, dan kami akan mendapatkan keamanan," tegas Gallant dalam pernyataannya.

Sementara Gantz menyatakan apresiasi atas apa yang disebutnya sebagai dukungan dan pasokan AS yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang Gaza. "Israel memiliki kewajiban, dalam hal keamanan nasional dan moralitas, untuk terus berjuang demi memulangkan para sandera kami dan mengakhiri ancaman Hamas terhadap Israel bagian selatan," ucapnya.

"Amerika Serikat memiliki kewajiban moral dan strategis untuk memberikan kepada Israel, peralatan yang diperlukan untuk misi ini," tegas Gantz.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads