.webp)
Pasukan Israel menembak mati dua pria Palestina di sebuah pos militer dekat kota Jenin di Tepi Barat pada hari Sabtu (27/4).
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel menyatakan bahwa insiden itu terjadi ketika beberapa militan tiba dengan sebuah kendaraan dan menembaki para tentara yang ditempatkan di pos militer Salem di pintu masuk Jenin.
"Para prajurit, yang telah ditempatkan sebelumnya karena beberapa insiden serupa di masa lalu, berhasil melenyapkan dua teroris," kata militer Israel, seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (27/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita resmi Palestina, Wafa mengatakan pasukan Israel membunuh Mustafa Sultan Ahmed, 22, dan Ahmed Muhammad Shawahna, 21, di pos militerr tersebut. Disebutkan bahwa dua orang lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit.
Wafa melaporkan bahwa pasukan Israel menahan jenazah mereka setelah menolak akses petugas medis ke jenazah mereka.
Pasukan Israel kerap melakukan penggerebekan di Jenin dan sekitarnya dan di kamp-kamp pengungsi di dekatnya, yang merupakan pusat kelompok-kelompok militan.
Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak tahun 1967, telah mengalami peningkatan kekerasan selama lebih dari setahun, terutama sejak perang Israel-Hamas meletus pada tanggal 7 Oktober.
Setidaknya 490 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di Tepi Barat sejak 7 Oktober, menurut para pejabat Palestina.
Jalur Gaza telah dilanda perang sejak kelompok Hamas dan militan Palestina lainnya melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel selatan pada 7 Oktober.
Serangan itu mengakibatkan kematian 1.170 orang, termasuk warga Israel dan orang asing, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Serangan balasan Israel terhadap Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, telah menewaskan sedikitnya 34.356 warga Palestina. Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
