5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 25 Apr 2024 17:21 WIB
People hold an umbrella while crossing the street as temperatures hit a record 45.4 degrees Celsius (113.7 Fahrenheit) in Bangkok, Thailand, April 22, 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa     TPX IMAGES OF THE DAY
Thailand dilanda suhu panas ekstrem (Foto: REUTERS/CHALINEE THIRASUPA)
Jakarta -

Thailand merilis peringatan terbaru soal cuaca panas yang terik pada Kamis (25/4) waktu setempat, saat pemerintah memperingatkan bahwa sengatan panas atau heatstroke telah menewaskan sedikitnya 30 orang sepanjang tahun ini.

Seperti dilansir AFP, Kamis (25/4/2024), otoritas kota Bangkok mengeluarkan peringatan panas ekstrem untuk wilayah ibu kota setelah indeks panas wilayah itu diperkirakan akan meningkat di atas 52 derajat Celsius.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (25/4/2024):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- Ikut Demo Kematian Mahsa Amini, Rapper Terkenal Iran Divonis Mati

Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman mati kepada seorang rapper terkenal bernama Toomaj Salehi. Vonis mati dijatuhkan terhadap Salehi yang telah dipenjara selama lebih dari 1,5 tahun terakhir karena mendukung unjuk rasa yang marak dua tahun lalu, dipicu kematian wanita muda bernama Mahsa Amini.

ADVERTISEMENT

"Pengadilan Revolusi Isfahan Cabang 1... menjatuhkan hukuman mati terhadap Toomaj Salehi atas tuduhan korupsi di Bumi," tutur pengacara Salehi, Amir Raisan, seperti dikutip surat kabar reformis Shargh dan dilansir AFP, Kamis (25/4/2024).

Dakwaan "korupsi di Bumi" diketahui merupakan pelanggaran hukum berat menurut hukum syariat Islam yang berlaku di Iran.

- Hamas Siap Letakkan Senjata Jika Negara Palestina Terbentuk!

Seorang pejabat tinggi pada biro politik Hamas mengatakan kelompoknya siap menyepakati gencatan senjata selama lima tahun atau lebih dalam perang melawan Israel yang kini berkecamuk di Jalur Gaza.

Hamas juga bersedia meletakkan senjata, membubarkan sayap bersenjata mereka, dan berubah menjadi partai politik, jika negara Palestina yang merdeka telah berdiri dengan didasarkan pada garis perbatasan sebelum tahun 1967.

Seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Kamis (25/4/2024), pernyataan itu disampaikan oleh Khalil al-Hayya yang merupakan pejabat tinggi politik Hamas dalam wawancara dengan media terkemuka Associated Press pada Rabu (24/4) waktu setempat, saat perundingan gencatan senjata Gaza mengalami kebuntuan.

- Ketua DPR AS Dicemooh Saat Kunjungi Kampus yang Gelar Protes Perang Gaza

Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Mike Johnson, dari Partai Republik disoraki dan dicemooh saat mengunjungi unjuk rasa mahasiswa di Universitas Columbia yang memprotes perang Israel di Jalur Gaza. Universitas Columbia menjadi pusat aksi pro-Palestina yang marak di AS dalam beberapa pekan terakhir.

Universitas Columbia yang memiliki kampus di New York merupakan salah satu universitas paling bergengsi di AS. Pihak universitas telah memberikan waktu tambahan 48 jam untuk perundingan lanjutan demi mengakhiri unjuk rasa yang melibatkan aksi berkemah di halaman kampus terkemuka ini.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/4/2024), kunjungan Johnson itu dilaporkan bertujuan untuk mendukung mahasiswa Yahudi yang merasa terintimidasi oleh para demonstran anti-Israel di kampus Universitas Columbia.

- Militer Israel Bersiap Serbu Rafah, Tunggu Lampu Hijau Pemerintah

Militer Israel telah melakukan semua persiapan yang diperlukan untuk merebut Rafah, yang dianggap sebagai benteng terakhir Hamas di Jalur Gaza.

Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Kamis (25/4/2024), seorang pejabat senior pertahanan Israel mengatakan bahwa militer Israel dapat melancarkan operasi tersebut setelah mendapat persetujuan pemerintah.

Rencana serangan terhadap kota tersebut, dimana lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi, telah menimbulkan kekhawatiran internasional yang luas. Badan-badan bantuan telah memperingatkan potensi bencana kemanusiaan. Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga telah mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak menyerang Rafah.

- Thailand Terpanggang Panas Ekstrem, 30 Orang Tewas

Thailand merilis peringatan terbaru soal cuaca panas yang terik pada Kamis (25/4) waktu setempat, saat pemerintah memperingatkan bahwa sengatan panas atau heatstroke telah menewaskan sedikitnya 30 orang sepanjang tahun ini.

Seperti dilansir AFP, Kamis (25/4/2024), otoritas kota Bangkok mengeluarkan peringatan panas ekstrem untuk wilayah ibu kota setelah indeks panas wilayah itu diperkirakan akan meningkat di atas 52 derajat Celsius.

Suhu udara di Bangkok dilaporkan mencapai 40,1 derajat Celsius pada Rabu (24/4) waktu setempat, dan level serupa diperkirakan akan tercatat pada Kamis (25/4) waktu setempat.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads