Ketua DPR AS Dicemooh Saat Kunjungi Kampus yang Gelar Protes Perang Gaza

Ketua DPR AS Dicemooh Saat Kunjungi Kampus yang Gelar Protes Perang Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 25 Apr 2024 13:12 WIB
Speaker of the U.S. House of Representatives Mike Johnson (R-LA) speaks at a news conference at Columbia University in response to Demonstrators protesting in support of Palestinians, during the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in New York City, U.S., April 24, 2024. REUTERS/Jeenah Moon Purchase Licensing Rights
Ketua DPR AS Mike Johnson dicemooh saat berpidato di Universitas Columbia yang menjadi pusat aksi pro-Palestina yang marak di kampus AS beberapa waktu terakhir (REUTERS/Jeenah Moon Purchase Licensing Rights)
New York City -

Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Mike Johnson, dari Partai Republik disoraki dan dicemooh saat mengunjungi unjuk rasa mahasiswa di Universitas Columbia yang memprotes perang Israel di Jalur Gaza. Universitas Columbia menjadi pusat aksi pro-Palestina yang marak di AS dalam beberapa pekan terakhir.

Universitas Columbia yang memiliki kampus di New York merupakan salah satu universitas paling bergengsi di AS. Pihak universitas telah memberikan waktu tambahan 48 jam untuk perundingan lanjutan demi mengakhiri unjuk rasa yang melibatkan aksi berkemah di halaman kampus terkemuka ini.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/4/2024), kunjungan Johnson itu dilaporkan bertujuan untuk mendukung mahasiswa Yahudi yang merasa terintimidasi oleh para demonstran anti-Israel di kampus Universitas Columbia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan itu dilakukan tak lama setelah pihak universitas memperpanjang batas waktu dari Rabu (24/4) pagi hingga Jumat (26/4) pagi besok, untuk mencapai kesepakatan dalam mengakhiri aksi berkemah massal oleh para demonstran pro-Palestina di halaman kampus.

Aksi berkemah massal diketahui melambangkan gerakan protes di kampus Universitas Columbia tersebut.

ADVERTISEMENT

Aksi pro-Palestina semacam ini semakin meluas di kampus-kampus AS lainnya, dengan kebanyakan ditanggapi tindakan tegas penegak hukum setempat.

Di Texas pada Rabu (24/4) waktu setempat, personel kepolisian patroli jalan raya negara bagian yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara dan polisi yang menunggangi kuda membubarkan aksi protes di Universitas Texas kemudian menangkap 20 orang.

Universitas Southern California menyatakan kampusnya ditutup dan meminta Departemen Kepolisian Los Angeles untuk membubarkan unjuk rasa di area kampus. Polisi menangkap para mahasiswa yang menyerahkan diri secara damai satu per satu, beberapa jam setelah polisi kampus membongkar kemah para demonstran.

Protesters show support for Palestinians in Gaza, at Columbia University in New York City, U.S., April 24, 2024. REUTERS/David 'Dee' Delgado Purchase Licensing RightsSeorang demonstran menunjukkan dukungan untuk Palestina dalam aksi damai di Universitas Columbia, AS (REUTERS/David 'Dee' Delgado Purchase Licensing Rights) Foto: REUTERS/David 'Dee' Delgado Purchase Licensing Rights

Johnson dicemooh saat berpidato di kampus Universitas Columbia. Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Polisi Tangkap Ratusan Mahasiswa saat Demo Pro-Palestina di AS

[Gambas:Video 20detik]

Aksi protes serupa terjadi di Universitas Brown yang ada di Providence, Rhode Island, kemudian juga di Universitas Michigan di Ann Arbor, lalu Institut Teknologi Massachusetts di Cambridge, dan Universitas Politeknik Negeri California di Humboldt.

Para demonstran yang berunjuk rasa menuntut pihak universitas melepaskan aset-aset mereka atau melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan terkait Israel, dan berupaya menekan pemerintah AS untuk mengendalikan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina.

Dalam kunjungannya ke Universitas Columbia pada Rabu (24/4), Johnson sempat berpidato di tangga depan perpustakaan kampus dan menyerukan agar para demonstran yang melakukan kekerasan ditangkap. Dia bahkan mengancam akan memotong dana federal bagi universitas yang gagal menegakkan ketertiban.

Sorakan dan cemoohan vulgar mengiringi pidato Johnson, namun dia tetap melanjutkan pernyataannya meskipun suaranya menjadi sulit didengar. Johnson berpidato di hadapan mikrofon awak media yang mendampingi kunjungannya, bukan melalui pengeras suara kampus.

"Ketika Columbia membiarkan kelompok-kelompok radikal dan penghasut yang melanggar hukum ini mengambil alih, virus antisemitisme telah menyebar ke kampus-kampus lainnya," ucap Johnson dalam pidatonya.

Johnson yang jabatannya sebagai Ketua DPR AS terancam oleh kalangan ultrakonservatif Partai Republik di kaukusnya, sepertinya memperkirakan sambutan dingin dari para mahasiswa di kampus yang dikenal sebagai benteng liberal di AS tersebut.

Di AS yang terpolarisasi secara politik, kaum konservatif bisa memperoleh poin jika terlihat berani melawan aktivis liberal, yang kebanyakan menyebut penggambaran kekerasan antisemitisme di kampus oleh Partai Republik terlalu dilebih-lebihkan demi tujuan politik.

Johnson juga bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa Yahudi yang mengatakan mereka takut datang ke kampus, mengutip keterangan beberapa mahasiswa Yahudi yang mengaku mereka diludahi dan melihat gambar swastika di dinding.

Sebelum berpidato, Johnson menemui 40 mahasiswa Yahudi di kampus Universitas Columbia.

Sementara itu, para mahasiswa yang berunjuk rasa menyebut aksi mereka berlangsung secara damai dan menyebut pihak luar yang tidak terkait mereka berada di balik konfrontasi yang menghasut di luar area kampus.

"Kami menyesali bahwa tidak ada perhatian terhadap gerakan damai ini dan para politisi mengalihkan perhatian dari isu-isu sebenarnya," ucap salah satu mahasiswa Palestina di Universitas Columbia, Mahmoud Khalil, yang terlibat dalam perundingan dengan pihak universitas.

Simak Video 'Polisi Tangkap Ratusan Mahasiswa saat Demo Pro-Palestina di AS':

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads