Kepala intelijen militer pada Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Aharon Haliva, mengundurkan diri dari jabatannya setelah mengakui gagal dalam mencegah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya itu mampu menembus pertahanan kebanggaan Tel Aviv.
Seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Senin (22/4/2024), militer Israel mengatakan pada Senin (22/4) waktu setempat, bahwa Haliva telah mengundurkan diri karena gagal mencegah serangan Hamas terhadap wilayah Israel bagian selatan pada Oktober tahun lalu.
Media lokal The Times of Israel menyebut Haliva yang memiliki pangkat Mayor Jenderal ini menjabat sebagai kepala Direktorat Intelijen Militer IDF.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ini menjadikan Haliva sebagai tokoh senior pertama di Israel yang mengundurkan diri terkait kegagalan mencegah serangan Hamas.
Laporan otoritas Tel Aviv menyebut serangan Hamas itu menewaskan sekitar 1.200 orang, yang sebagian besar warga sipil, dan membuat lebih dari 250 orang lainnya, baik warga Israel maupun warga negara asing, disandera di Jalur Gaza.
Serangan itu juga memicu perang tanpa henti antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang berlangsung selama lebih dari enam bulan terakhir. Sedikitnya 34.097 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel di wilayah Jalur Gaza sejauh ini.
Pada Oktober tahun lalu, Haliva mengatakan bahwa dirinya yang harus disalahkan karena tidak mampu mencegah serangan mengejutkan dan mematikan itu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut kepala staf militer telah menerima pengunduran diri Haliva dan menyampaikan terima kasih kepadanya atas pengabdiannya selama ini.
Pengunduran diri Haliva ini bisa membuka peluang bagi lebih banyak petinggi keamanan Israel untuk bertanggung jawab atas kesalahan mereka dalam mencegah serangan Hamas, dan bahkan ikut mengundurkan diri.
Laporan The Times of Israel menyebut Haliva sebelumnya terlibat dalam penyelidikan internal atas kegagalan mencegah serangan Hamas. Hasil penyelidikan itu harus disampaikan kepada Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi pada Juni mendatang.
Sementara itu, dengan mundurnya Haliva, maka IDF harus mencari penggantinya. Belum diketahui siapa kandidat pengganti Haliva.
Simak Video 'Kata Pemimpin Hamas soal Ketegangan Israel-Iran':