Puluhan mayat ditemukan terkubur di halaman kompleks Rumah Sakit (RS) Al-Nasser di Jalur Gaza, yang sebelumnya diserbu pasukan Israel. Otoritas Gaza menyebut beberapa mayat yang ditemukan terindikasi mengalami tindak penyiksaan dan penganiayaan.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (22/4/2024), badan pertahanan sipil Gaza mengatakan timnya menemukan 50 jenazah terkubur di halaman Kompleks Medis Al-Nasser di kota utama Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, sejak Sabtu (20/4) waktu setempat.
"Kami sedang menunggu semua kuburan digali untuk mengetahui jumlah terakhir para martir," ucap juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Bassal, saat berbicara kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa jenazah tidak mengenakan pakaiannya, yang jelas mengindikasikan (para korban) menghadapi penyiksaan dan penganiayaan," sebutnya.
Pada Minggu (21/4) waktu setempat, seorang fotografer AFP melihat para personel badan pertahanan sipil Gaza menggali sisa-sisa mayat manusia dari halaman rumah sakit. Sementara para kerabat yang berduka datang untuk mengambil jenazah anggota keluarga mereka yang dibungkus kain putih.
Salah satunya Mohammed al-Harazeen yang mendatangi area rumah sakit untuk mencari kabar soal suaminya yang hilang sejak pasukan Israel menyerbu Khan Younis. "Dan kami telah mencarinya, tapi tidak berhasil," ucapnya.
Militer Israel, dalam tanggapannya, menyatakan pihaknya sedang memeriksa laporan tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kelompok Hamas, secara terpisah, menyebut ada 50 jenazah yang digali dan dievakuasi dari apa yang mereka sebut sebagai "kuburan massal" di halaman kompleks rumah sakit.
Militer Israel diketahui menarik pasukan darat dari area Khan Younis pada 7 April lalu, setelah melakukan apa yang disebutnya sebagai "operasi tepat sasaran dan terbatas" di area RS Al-Nasser, yang merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.
Rumah-rumah sakit di Jalur Gaza menghadapi dampak terberat dari serangan Israel, dengan militer Tel Aviv menuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai pusat komando dan lokasi penahanan para sandera. Tuduhan-tuduhan itu telah dibantah mentah-mentah oleh Hamas.
Sedikitnya 34.097 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel di wilayah Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu. Perang itu dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang, kebanyakan warga sipil.