Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan meningkatkan "tekanan militer" terhadap kelompok Hamas, dalam upaya menjamin pembebasan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza sejak perang mulai berkecamuk pada Oktober tahun lalu.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (22/4/2024), penegasan itu disampaikan Netanyahu dalam pernyataan via video yang dirilis pada Minggu (21/4) waktu setempat, menjelang hari raya Paskah Yahudi.
"Dalam beberapa hari ke depan, kita akan meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Hamas karena ini adalah satu-satunya cara untuk membebaskan para sandera," tegas Netanyahu dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengancam akan "memberikan pukulan tambahan dan menyakitkan" tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya.
Meskipun dihujani kecaman internasional, Netanyahu berulang kali menegaskan militer Israel akan melancarkan serangan darat terhadap Rafah, sebuah kota di Jalur Gaza bagian selatan yang sejauh ini terhindar dari invasi Tel Aviv. Lebih dari 1,5 juta warga Palestina mengungsi dan mencari perlindungan di Rafah.
Militer Israel menyebut beberapa sandera yang diculik dari wilayah selatan negara Yahudi itu, saat serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, kini ditahan di wilayah Rafah.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Mayoritas DPR AS Setujui RUU Bantuan Dana ke Israel dan Ukraina':