Pemerintah Belgia menyatakan akan mencabut status pengungsi yang dipegang seorang aktivis Palestina, yang memimpin jaringan pendukung tahanan Palestina, dan mengusirnya. Aktivis Palestina itu dituduh menjadi "penceramah kebencian ekstremis" oleh otoritas Brussels.
Seperti dilansir AFP, Selasa (16/4/2024), aktivis Palestina bernama Mohammed Khatib itu merupakan koordinator Europe for Samidoun, sebuah organisasi kontroversial yang dekat dengan kelompok-kelompok Islamis Palestina yang dilarang di Jerman usai diduga merayakan serangan Hamas terhadap Israel tahun lalu.
Menteri Urusan Suaka dan Migrasi Belgia, Nicole de Moor, mengumumkan pada Senin (15/4) waktu setempat bahwa dirinya telah meminta layanan imigrasi untuk mencabut status pengungsi yang dipegang Khatib, yang menurutnya "dikenal sebagai penceramah kebencian ekstremis".
"Prosedur suaka ditujukan bagi orang-orang yang melarikan diri dari perang atau persekusi yang tidak adil. Tidak ada tempat bagi orang-orang yang membahayakan masyarakat," sebutnya.
"Bahkan jika seseorang telah diakui sebagai seorang pengungsi, jika orang itu ternyata adalah seorang ekstremis, pengakuan itu bisa dicabut," tegas De Moor.
De Moor menyebut permintaan itu didasarkan pada "informasi yang diberikan oleh dinas keamanan", tanpa memberikan informasi detail lebih lanjut.
Bulan lalu, para anggota parlemen di Belanda, negara tetangga Belgia, mengkritik pemerintahan mereka karena tidak melarang Khatib menghadiri acara rally di negara tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Lihat Lagi Penyebab Buntunya Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas':
(nvc/ita)