Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan ultimatum kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu saat keduanya bercakap via telepon pekan ini. Biden memperingatkan Netanyahu untuk melindungi warga sipil Palestina di Gaza atau Washington akan mengurangi dukungan untuk Tel Aviv.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/4/2024), ultimatum Biden kepada Netanyahu itu disampaikan saat keduanya bercakap via telepon selama 30 menit pada Kamis (4/4) waktu setempat. Percakapan itu dilakukan setelah serangan Israel menewaskan tujuh relawan kemanusiaan yang menyalurkan bantuan pangan di Jalur Gaza.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (5/4/2024):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Militan Serang Pangkalan Garda Revolusi Iran, 28 Orang Tewas
Iran melaporkan bahwa militan anti-rezim melancarkan dua serangan terkoordinasi terhadap pangkalan Garda Revolusi Iran di wilayah tenggara negara Syiah tersebut. Serangan itu memicu bentrokan antara para militan dengan pasukan keamanan Iran, yang menewaskan sedikitnya 28 orang dari kedua kubu.
Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (5/4/2024), Wakil Gubernur Provinsi Sistan-Baluchistan, Alireza Marhamati, menyebut serangan yang melanda wilayahnya pada Rabu (4/4) malam waktu setempat itu sebagai "serangan teroris" yang dilakukan oleh militan lokal bernama Jaish al-Adi.
Kelompok itu merupakan militan Sunni yang menentang rezim Teheran. Dalam pernyataan via Telegram, kelompok Jaish al-Adi mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan militer di Provinsi Sistan-Baluchistan tersebut.
- Pesan Netanyahu ke Iran: Kami Akan Mencelakai Siapapun yang Celakai Kami!
Israel bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan setelah gempuran mematikan yang merenggut nyawa jenderal-jenderal Iran di Suriah pekan ini. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan mencelakai "siapa saja yang mencelakai kami atau berencana mencelakai kami".
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (5/4/2024), komentar Netanyahu itu disampaikan setelah Angkatan Bersenjata Israel mengumumkan mereka menangguhkan cuti untuk semua unit tempur, sehari setelah mereka menyatakan akan memobilisasi lebih banyak pasukan untuk unit pertahanan udara.
Pasukan militer Israel terus-menerus melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza dalam perang melawan Hamas. Serangan juga dilancarkan terhadap target-target Hizbullah, sekutu Hamas, di wilayah Lebanon.
- Gempa Taiwan Tewaskan 12 Orang, Tim Penyelamat Hadapi Ancaman Longsor
Dua jenazah korban lainnya ditemukan tim pencarian dan penyelamatan Taiwan dari pegunungan setempat, usai gempa bumi dahsyat mengguncang awal pekan ini. Temuan jenazah ini menambah jumlah korban tewas akibat gempa Taiwan menjadi sedikitnya 12 orang.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/4/2024), pencarian terhadap belasan orang yang masih hilang akibat gempa terus berlanjut, dengan tim penyelamat menghadapi ancaman tanah longsor dan bebatuan runtuh di area pegunungan setempat.
tu
Guncangan gempa -- berkekuatan Magnitudo 7,2 menurut otoritas Taiwan dan berkekuatan Magnitudo 7,4 menurut Survei Geologi AS (USGS) -- yang melanda wilayah Hualien telah membuat ratusan orang terjebak di taman nasional setempat ketika batu-batu besar berjatuhan dari tebing hingga memutus akses jalanan.
- Diultimatum Biden, Israel Izinkan Penyaluran Bantuan ke Gaza Utara
Pemerintah Israel mengumumkan akan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan "sementara" ke Jalur Gaza bagian utara yang berada di ambang bencana kelaparan. Tel Aviv akan membuka akses dari pelabuhan Ashdod dan perlintasan perbatasan Erez demi memungkinkan penyaluran bantuan tersebut.
Seperti dilansir AFP, Jumat (5/4/2024), pengumuman itu disampaikan Israel beberapa jam setelah Amerika Serikat (AS), sekutunya, memberikan peringatan keras akan adanya perubahan kebijakan mengenai perang Gaza jika Tel Aviv tidak mengubah pendekatan perang melawan Hamas.
Dalam percakapan telepon selama 30 menit pada Kamis (4/4) waktu setempat, Presiden AS Joe Biden mengultimatum Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahwa kebijakan Washington terhadap Tel Aviv bergantung pada perlindungan warga sipil dan relawan kemanusiaan di Jalur Gaza.
- Biden Ultimatum Netanyahu: Lindungi Sipil Gaza Atau Dukungan Dikurangi!
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan ultimatum kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu saat keduanya bercakap via telepon pekan ini. Biden memperingatkan Netanyahu untuk melindungi warga sipil Palestina di Gaza atau Washington akan mengurangi dukungan untuk Tel Aviv.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/4/2024), ultimatum Biden kepada Netanyahu itu disampaikan saat keduanya bercakap via telepon selama 30 menit pada Kamis (4/4) waktu setempat. Percakapan itu dilakukan setelah serangan Israel menewaskan tujuh relawan kemanusiaan yang menyalurkan bantuan pangan di Jalur Gaza.
Kematian tujuh relawan yang bekerja untuk badan amal bantuan pangan World Central Kitchen (WCK), yang berbasis di AS itu, menuai kemarahan global. Ketujuh relawan yang tewas terdiri atas satu warga Australia, satu warga Polandia, satu warga Kanada-AS, tiga warga Inggris dan satu warga Palestina.